The Result when I Time Leaped Chapter 67


Kegiatan Klub Tata Boga - Bagian Kedua

“…”
“…”
“……”
“…… Ah, salah. Harus mengulang bagian ini lagi ... "
Keesokan harinya sepulang sekolah, Aku dan Kanata berada di ruang klub tata boga dan sibuk mengerjakan misanga. Jika kami berada di siaran radio, pasti ada insiden yang terjadi, karena tidak ada percakapan di antara kami.
Sesekali, dia akan melirikku, lalu memfokuskan lagi ke tangannya. Kanata mungkin tidak keberatan, tapi rasanya agak canggung ...
“Ka-Kanata, apa kau sudah memutuskan apa yang ingin kau lakukan di masa depan?”
Dia menggelengkan kepalanya sedikit untuk menunjukkan jawaban tidak.
“Begitu, ya.”
“……”
“…”
“……”
Sial, suasananya terlalu berat ... Meski aku ingin memanggil Sana, dia sudah pulang duluan.
“Apa kau tertarik pada ... perusahaan gim?"
“Gim?”
Oh, Aku akhirnya mendapat reaksi.
“Ya itu benar. Karena kau menyukai gim, pernahkah terlintas dipikiranmu untuk membuatnya ...? ”
“... Menyukai sesuatu dan bekerja itu dua hal yang berbeda.”
Dia mengatakan sesuatu yang sangat masuk akal !? Bukannya orang ini seharusnya menjadi senior Sana di sebuah perusahaan gim di masa depan?
Sana mungkin pulang untuk membuat misanga-nya, dan Hiiragi-chan mungkin juga pulang setelah selesai bekerja untuk mengerjakannya.
“Aku pasti akan menang !!”
Kemarin malam, Hiiragi-chan sangat antusias ketika dia meneleponku. Dia sudah berumur dua puluh empat tahun, tapi dia benar-benar serius bersaing dengan murid SMA.
“Sensei akan mengajari mereka dengan baik tentang kompetisi yang begitu ketat. Aku akan mengajari mereka betapa pahitnya kenyatan ini! "
Hiiragi-chan bahkan tidak memiliki sedikit pun sifat kedewasaan.
“... Seiji-kun ... boleh aku pegang tanganmu sebentar?”
“Tangan?”
Kanata meraih tangan kiriku dan mulai menyentuhnya.
“Ada apa?”
“Melakukan pengukuran ... Tanganmu mirip dengan Sana, pucat ... dan kurus.”
Yah aku jarang berolahraga. Kulitku pun tidak seputih sampai harus disebut pucat, tapi memang benar kalau aku jarang pergi keluar dan jarang berolahraga, jadi lenganku tetap tidak terlindungi dan kurus sepanjang tahun.
Funi funi, Kanata masih asyik menyentuh tanganku.
“Apa kau sudah selesai?”
“... Coba tolong buat kepalan tangan?”
“Eh? Seperti ini?”
Saat aku mengepal telapak tanganku, Kanata mulai menelusuri garis otot yang terbentuk di tanganku.
“... tidak terlalu kuat, tapi cukup cantik ... Dan sedikit cabul.”
"Apa yang kau bayangkan saat kau sedang menyentuh tangan orang lain?”
Aku ingin kau berhenti memandangi lenganku seolah-olah itu sesuatu yang cabul.
Setelah itu, Kanata berulang kali menyentuh tanganku.
“… Aku paham.”
Apa yang kau pahami?
Seperti biasa, Kanata si murid teladan masih memiliki banyak bagian misterius padanya. Saat aku bertanya pada Sana tentang orang seperti apa Kanata, aku diberi jawaban, “Kana-chan adalah gadis normal?” Sebaliknya, sepertinya Sana menganggapku seakan-akan orang aneh karena mengajukan pertanyaan seperti itu.
Dengan diriku yang masih seperti biasa, pembuatan misanga membutuhkan waktu sekitar dua hari sebelum selesai.
Lalu, tiga hari kemudian. Sepulang sekolah, kami berkumpul di ruangan klub tata boga dan memperlihatkan misanga yang kami buat.
“Nii-san, supaya kamu tidak tahu siapa pembuatnya, tolong berbalik dan menghadap ke arah lain.”
“Baiklah, baiklah.”
Aku berbalik dan punggungku menghadap Hiiragi-chan, Sana, dan Kanata.
Yah, aku pernah melihat buatan Sana, jadi aku bisa menebak misanga mana yang dia buat. Hal yang sama juga berlaku pada Kanata. Itu artinya, dengan proses eliminasi aku juga bisa mengetahui mana buatan Hiiragi-chan. Apa benar-benar ada gunanya aku membalikkan badan?
“Ini punya Sana! Sempurna!”
“Sana-chan, kamu sudah bekerja keras.”
“Hehen. Itu benar, Sana sudah bekerja sangat keras — Tunggu, Sensei, anda cuma ingin mengejekku, ‘kan !? ”
“... Aku tak berpikir Sensei mengejekmu, Sensei cuma memperlakukanmu seperti anak kecil saja.”
“Kana-chan. Tolong jangan menganalisis rasa tidak hormat yang diarahkan pada Sana. Sebaliknya, bagaimana punya Sensei?”
“Ini punya Hiiragi-sensei!”
“Eh !? Ini, ini curang!”
“Aku tidak curang, kok. Tolong jangan katakan hal buruk tentang orang lain. "
Curang? Apa yang sudah kau lakukan, Hiiragi-chan?
“Jadi, aku boleh berbalik sekarang?”
Ketika aku diberi tanda oke, aku berbalik untuk menghadapi mereka bertiga.
Di sebelah paling kiri, ada misanga merah, putih, dan biru milik Sana. Meski terlihat sedikit kaku, tapi itu dibuat dengan baik. Saat aku mengambilnya, Sana mulai gelisah, matanya jelalatan ke kiri dan ke kanan. Dia mudah dimengerti ... Sedangkan yang di tengah adalah milik Kanata. Miliknya dibuat dengan hati-hati dengan warna biru, putih, dan hitam yang aku pilih.
Dan akhirnya…..
... Tidak peduli apapun juga, ini punya Hiiragi-chan ...
Sambil gelisah, Hiiragi-chan melihat reaksiku.
Sowa sowa sowa sowa sowa ...” [1]
Dia mengatakan itu dengan lantang !?
“Sanada-kun. Pilih satu dari tiga yang paling kau sukai, dan kemudian kita akan saling bertukar, oke?”
Dengan ekspresi tenang, Hiiragi-chan berbicara begitu. Pada dasarnya, misanga punya Hiiragi-chan ada satu, dua, tiga ... totalnya dua puluh buah. Berapa banyak yang kau inginkan dari misangaku ?! Jika kau buat dua puluh, tentu saja ada satu atau dua yang aku inginkan !?
Dia sama sekali tidak dewasa. Dia berencana untuk mendominasi medan perang dengan kuantitas ...
“Lihat, bahkan Nii-san pun terkejut. Membuat banyak begitu adalah curang. ”
“Ini tidak curang. Tak ada aturan mengenai jumlah yang dibuat harus satu, ‘kan?.”
Memangnya kau ini bocah?
Namun, karena memang jumlah yang dibuat tidak ditentukan, pernyataannya masih masuk akal.
Wajah Hiiragi-chan menampakkan kebanggaan.
“... Anda bilang, cuma ada waktu tiga hari untuk membuatnya ...?”
“Mufufu, apa kamu menyadarinya? Ini adalah rencana sensei untuk kemenangan total ♪ ”
“Entah bagaimana, karena terlihat sangat serius sampai-sampai sedikit menjijikkan ...”
“... Ya, sedikit menjijikkan.”
“Sensei, bagaimana kalau anda memilih satu sebagai perwakilan?”
“Eeeeeeeeeeeeeeh!?”
“Ah. Boleh juga tuh.”
“... Ya, itu masuk akal.”
Dengan enggan, Hiiragi-chan memilih salah satu favoritnya sebagai perwakilan.
“Ayo…Nii-san, silahkan pilih. Apapun yang kamu pilih, takkan ada yang mengeluh .......mungkin masih ada yang mengeluh tetapi kami akan melakukan yang terbaik.”
Saat Sana mengatakan itu, Hiiragi-chan dan Kanata mengangguk serempak.
“Kalau begitu…”
Aku mengambil misanga Sana.
“Eh? Pu-Punya Sana? Kamu baik-baik saja dengan yang itu !?”
“Ya. Tukar denganku.”
Aku menyerahkan misangaku kepadanya.
“Ak-aku  sangat senang ... Tunggu. Nii-san, kamu bisa membuatnya dengan cukup baik. ”
Sana dengan hati-hati melihat misanga yang dipegang di kedua tangannya.
Bahkan di saat seperti ini, dia tidak lupa mengatakan kata-kata kasar.
Misanga yang kubuat sebagian besar terbuat dari benang oranye yang cocok dengan citra Sana.
Kali ini, aku mengambil milik Kanata.
“... Bukannya kamu sudah bertukar dengan Sana-chan ...?”
“Tak masalah ‘kan kalau aku membuat banyak?”
Aku menyerahkan misanga pada Kanata yang sebagian besar terbuat dari benang hijau.
“... Te-terima kasih ... aku akan menghargainya.”
“Eh, eh? itu berarti ... !? ”
Mata Hiiragi-chan yang kecewa mulai bersinar kembali.
“Aku juga punya satu untuk Sensei. Ini, tolong diterima.”
“Terima kasih ... Sensei juga akan menghargainya ...”
Sambil agak gemetaran, Hiiragi-chan menatap ke arah misanga di tangannya.
“Nampaknya semua orang menginginkannya, jadi aku pikir akan menyenangkan jika membuat tiga. Jadi…”
Semua orang sibuk mencoba meletakkannya di lengan mereka dan menyesuaikan panjangnya. Tak satu pun dari mereka yang mau mendengarkan perkataanky. Tapi, karena mereka terlihat senang, aku pun turut merasa senang.
“Ngomong-ngomong, Nii-san, siapa yang menduduki tempat pertama ...?”
“Eh? Tempat pertama? ... Sensei untuk semangat. Sana untuk usaha. Dan Kanata untuk tingkat kesempurnaan ... jadi hasilnya imbang.”
“ “ “Yah, kurasa tidak apa-apa lah ...” ” ”
Sepertinya mereka menyerah pada sesuatu dan mereka bertiga menatap misanga di lengan masing-masing dengan puas.



TN:
1.      Ini adalah efek suara untuk kegelisahan. 

close

7 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

  1. Okk 1 chapter lagi selesai vol 2....
    Sy nunggu PDF nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. PDF sudah tersedia, silahkan liat ke daftar isi.

      Hapus
    2. Thanks...udh di nunggu lama PDF vol 2 nya.. semangat Admin,untuk vol 3 nya... sya always nunggu update selanjutnya

      Hapus
  2. SEMANGAT ADMIN, NOVEL INI ADALAH HARAPAN PARA JONES AGAR TETEP BISA BERTAHAN DI DUNIA YANG KEJAM INI :')

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama