The Result when I Time Leaped Chapter 69


Situasi Keluarga Hiiragi Bagian 2

Setelah selesai menyantap hidangan, keluarga Hiiragi-chan dan calon keluarga menantu meninggalkan restoran.
Aku pun membayar pesananku dan mengikuti mereka.
Jadwal acara yang Hiiragi-chan katakan padaku adalah mereka akan pergi ke taman terkenal di atas hotel yang pernah kudengar. Seolah-olah para orang tua memberitahu, "Sisanya terserah pada kaum muda," karena mereka dibiarkan berjalan-jalan berdua.
Walau aku tidak menyukainya, aku harus tetap mengikuti mereka sampai akhir.
Demi membuntuti Hiiragi-chan dan lelaki paruh baya itu, aku juga memasuki taman. Taman ini tampaknya dibuat oleh tukang kebun yang terkenal. Tamannya dipenuhi dengan air, tanaman hijau yang cerah, serta bunga berwarna-warni. Seakan-akan aku memasuki dunia fantasi.
“Tamannya sangat indah sekali...”
“Ah, ya ...”
Kedua orang itu mengobrol dengan canggung. Karena Hiiragi-chan menggunakan payung jadi aku tidak bisa melihat ekspresinya.
Sambil menyelinap di belakang pohon, aku mengikuti mereka berdua.
“Hari ini terima kasih banyak. Aku terkejut karena kau begitu cantik.”
“Tidak. bukan seperti itu ...”
Layaknya gadis tajir, Hiiragi-chan menunjukkan kerendahan hati yang sederhana.
Namun, Hiiragi-chan memang terlihat sangat cantik hari ini, seperti yang dikatakan lelaki paruh baya itu. Hanya saja, jika si lelaki itu melakukan hal yang aneh-aneh pada Hiiragi-chan, kuharap Ia membiarkanku melakukan itu?
“Aah, jangan khawatir. Lelaki sepertiku ... Aku mengerti kalau aku tidak bisa menjadi popular. Hanya dengan melihat reaksi seorang wanita, aku bisa menebaknya ...”
Uuu, itu menyakitkan ...
Ya ya, aku mengerti, aku benar-benar memahaminya.
Duduk di bangku di bawah bayang-bayang pohon, aku mengamati mereka berdua dari kejauhan di mana aku bisa mendengar mereka.
“Itu tidak benar, kok. Aku pikir Sanjou-san adalah orang yang luar biasa ... ”
Dari nada bicara Hiiragi-chan, dan penampilan Sanjou-san, aku bisa mengatakan kalau itu hanyalah sanjungan biasa. Lelaki itu memang punya uang, tapi jelas sekali tidak terlihat populer. Tingkat sosiabilitasnya rendah, dan bahkan cara bicaranya agak kikuk.
Jadi, rumor kau akan menjadi populer asalkan punya uang banyak adalah bohong ... !? Aku terkejut karena hal yang aneh.
“Luar biasa…? Sungguh?”
Hei, hei, Ossan. Itu cuma sanjungan biasa. Jangan menganggapnya terlalu serius. Orang Jepang tulen pasti akan mengatakan sesuatu seperti “Yah, kurasa Kau kelihatannya bukan tipe yang populer,” dengan timing itu, benar-benar tidak ada.
“Ummm ... Uuhhh, ya.”
Dengan tampang bermasalah, Hiiragi-chan mengangguk, dan Sanjou-bocchan akhirnya menutup jarak di antara mereka berdua.
Aku menyadari kalau tubuh Hiiragi-chan menjadi kaku.
Dalam pikiranku, peringatan pertempuran tingkat dua terdengar.
Dari apa yang aku dengar sebelumnya, Sanjou-bocchan adalah garis keturunan keempat di sebuah perusahaan terkenal dan mapan. Itu artinya wawancara pernikahan kali ini, bukanlah sesuatu yang benar-benar diinginkan keluarga Hiiragi. Itu sebabnya, apa dia menyukainya atau tidak, dia ingin masalah ini diselesaikan dengan damai.
“Ba-Bagian ma-mana dariku ya-yang ... bagus?”
“…”
Sanjou-bocchan mendekatkan wajahnya ke Hiiragi-chan. Lalu, meletakkan tangannya di pangkuan Hiiragi-chan, dan mulai mengelus pahanya berulang kali.
“Hei ... bagian mana? Bagian mana dari diriku yang kau suka? ”
“... Umm, m-maaf ..... kumohon …..he-hentikan”
Aku adalah tipe orang yang menyelesaikan masalah dengan damai, jadi aku tak pernah berkelahi dengan orang lain. Jika suatu masalah diselesaikan kurang lancar, walau dalam kasus terburuk, aku hanya perlu menundukkan kepala dan meminta maaf karena aku adalah orang yang lemah.
“Jika kau menikah denganku, kau bisa main-main sedikit, loh? Apa maksudmu tadi saat bilang, "Tolong hentikan" ?”
“... Aku, ummm ... punya seseorang yang aku suka ... seorang kekasih yang belum kukenalkan pada orangtuaku ... itu sebabnya ... maaf ... aku tidak bermaksud mengatakan hal luar biasa dalam artian lain ...”
Puchin, aku yang sudah tidak bisa menahan diri lagi, menuju ke bangku mereka berdua. Bahkan untukku, aku belum secara resmi menyentuh paha itu !!
Sanjou-bocchan yang tampaknya kecewa, meraih pergelangan tangan Hiiragi-chan.
“Ka-Kalau begitu — se-sekali saja enggak masalah, ‘kan! Aku sudah pesan kamar di hotel ini, jadi ayo pergi. Jika kau membiarkanku melakukannya, aku akan memaafkan tindakan kasarmu hari ini sepenuhnya, oke? Ayo pergi."
“—— Itu sebabnya kau tidak pernah populer!”
Dengan kepalan tangan yang kupegang erat-erat sampai-sampai kuku jariku mencengkeram kulitku, aku menjotos wajah Sanjou-bocchan sekuat tenaga.
Gyuu, dengan suara mencicit yang terdengar seperti katak memekik, Ia jatuh tersungkur di belakang bangku.
Hiiragi-chan yang ketakutan langsung bersembunyi di belakangku.
“Itu sakit oi... Ka-Kau ini siapa ...!?”
“Aku hanya seorang lelaki yang kebetulan lewat di tengah lompatan waktu. Memangnya punya masalah? ”
“Ka-Kau sama sekali tidak punya urusan dengan masalah kami — ini penyerangan! Polisi! Aku akan memanggil polisi.”
“Hoho….Kau berniat memanggil polisi disaat kau sendiri memaksa seorang wanita ke kamarmu ketika dia benar-benar membencinya? Jangan buat aku tertawa! ”
“Bufu ...”
Saat aku mulai menenangkan diri, tiba-tiba aku mendapat inspirasi. Jika aku bertingkah seperti orang asing yang kebetulan lewat, maka ini takkan menyebabkan masalah bagi Hiiragi-chan.
Namun, Hiiragi-chan yang masih gemetaran sampai sekarang, terus memegang tanganku dengan erat. Jika aku mengatakan, “Baiklah, sampai jumpa,” dan melarikan diri dari tempat kejadian, pasti ada masalah lain yang terjadi.
“... Terima kasih, Seiji-kun.”
Dia bahkan memanggil namaku.
“La-La-Lagipula, jangan seenaknya saja menyentuh wanita seperti itu. Tak peduli  di mana kau menyentuhnya, itu tak ada bedanya dengan tukang grepe-grepe! Lagian, kau sudah di usia tua begitu tapi masih belum mengerti apa artinya bersikap sopan? Setidaknya cobalah belajar memahami suasana. Itu sebabnya kau tidak pernah populer meski sudah tajir. ”
Aku terus mengoceh kata-kata yang kejam. Tapi, aku tidak peduli tentang itu. Ia sendiri yang salah.
“Orang sepertimu, mana mungkin bisa mengerti perasaanku ...!”
“Aku mengerti perasaan itu, bego!! Itu sebabnya, aku akan memberitahumu. Jika kau ingin melakukan hal seperti itu, sewa saja PSK sana!”
Ini saran dari seorang lelaki paruh baya yang matang.
“Sialan ... Gufuu ... Aku hanya, aku hanya menginginkan cinta ...”
“Jangan ngibul, deh. Kau cuma pengen ngewe. "
Aku tidak bisa mempercayai orang ini. Yang dia pikirkan hanya selangkangannya saja.
“Ak-aku akan memberitahu orang tuaku, dan bahkan orang tua Sanjou-san juga. Ka-Kalau kamu mencoba melakukan pelecehan padaku! ”
Dengan mata berkaca-kaca, Hiiragi-chan berteriak dengan suara melengking. Walau dia masih bersembunyi di belakangku, sih.
... Hiiragi-chan yang ketakutan mencoba yang terbaik sangatlah lucu.
“Ja-Jangan, tolong ... tolong jangan adukan itu.”
Sanjou-bocchan langsung panik dan melakukan dogeza.
“Melakukan sesuatu yang mesum seperti itu cuma bisa dilakukan sama PSK, atau dengan pacarmu!”
Supashiiin!
Hiiragi-chan mengayunkan payungnya sekuat tenaga dan memukul pria mesum itu. Tampaknya dia merasa puas dengan melakukan itu, dan akhirnya masalah ini terselesaikan.



close

2 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama