Situasi Keluarga Hiiragi Bagian 2
Setelah selesai menyantap
hidangan, keluarga Hiiragi-chan dan calon keluarga menantu meninggalkan
restoran.
Aku pun membayar pesananku
dan mengikuti mereka.
Jadwal acara yang Hiiragi-chan
katakan padaku adalah mereka akan pergi ke taman terkenal di atas hotel yang pernah
kudengar. Seolah-olah para orang tua memberitahu, "Sisanya
terserah pada kaum muda," karena mereka dibiarkan berjalan-jalan
berdua.
Walau aku tidak menyukainya,
aku harus tetap mengikuti mereka sampai akhir.
Demi membuntuti
Hiiragi-chan dan lelaki paruh baya itu, aku juga memasuki taman. Taman ini
tampaknya dibuat oleh tukang kebun yang terkenal. Tamannya dipenuhi dengan
air, tanaman hijau yang cerah, serta bunga berwarna-warni. Seakan-akan aku
memasuki dunia fantasi.
“Tamannya sangat indah sekali...”
“Ah, ya ...”
Kedua orang itu mengobrol
dengan canggung. Karena Hiiragi-chan menggunakan payung jadi aku tidak
bisa melihat ekspresinya.
Sambil menyelinap di
belakang pohon, aku mengikuti mereka berdua.
“Hari ini terima kasih
banyak. Aku terkejut karena kau begitu cantik.”
“Tidak. bukan seperti itu
...”
Layaknya gadis tajir,
Hiiragi-chan menunjukkan kerendahan hati yang sederhana.
Namun, Hiiragi-chan memang
terlihat sangat cantik hari ini, seperti yang dikatakan lelaki paruh baya
itu. Hanya saja, jika si lelaki itu melakukan hal yang aneh-aneh pada
Hiiragi-chan, kuharap Ia membiarkanku melakukan itu?
“Aah, jangan
khawatir. Lelaki sepertiku ... Aku mengerti kalau aku tidak bisa menjadi popular.
Hanya dengan melihat reaksi seorang wanita, aku bisa menebaknya ...”
Uuu, itu menyakitkan ...
Ya ya, aku mengerti, aku
benar-benar memahaminya.
Duduk di bangku di bawah
bayang-bayang pohon, aku mengamati mereka berdua dari kejauhan di mana aku bisa
mendengar mereka.
“Itu tidak benar, kok. Aku
pikir Sanjou-san adalah orang yang luar biasa ... ”
Dari nada bicara
Hiiragi-chan, dan penampilan Sanjou-san, aku bisa mengatakan kalau itu hanyalah
sanjungan biasa. Lelaki itu memang punya uang, tapi jelas sekali tidak
terlihat populer. Tingkat sosiabilitasnya rendah, dan bahkan cara
bicaranya agak kikuk.
Jadi, rumor kau akan
menjadi populer asalkan punya uang banyak adalah bohong ... !? Aku
terkejut karena hal yang aneh.
“Luar
biasa…? Sungguh?”
Hei, hei, Ossan. Itu cuma sanjungan biasa. Jangan
menganggapnya terlalu serius. Orang Jepang tulen pasti akan mengatakan
sesuatu seperti “Yah, kurasa Kau
kelihatannya bukan tipe yang populer,” dengan timing itu, benar-benar tidak ada.
“Ummm ... Uuhhh, ya.”
Dengan tampang bermasalah,
Hiiragi-chan mengangguk, dan Sanjou-bocchan akhirnya menutup jarak di antara
mereka berdua.
Aku menyadari kalau tubuh
Hiiragi-chan menjadi kaku.
Dalam pikiranku, peringatan
pertempuran tingkat dua terdengar.
Dari apa yang aku dengar
sebelumnya, Sanjou-bocchan adalah garis keturunan keempat di sebuah perusahaan
terkenal dan mapan. Itu artinya wawancara pernikahan kali ini, bukanlah
sesuatu yang benar-benar diinginkan keluarga Hiiragi. Itu sebabnya, apa
dia menyukainya atau tidak, dia ingin masalah ini diselesaikan dengan damai.
“Ba-Bagian ma-mana dariku
ya-yang ... bagus?”
“…”
Sanjou-bocchan mendekatkan
wajahnya ke Hiiragi-chan. Lalu, meletakkan tangannya di pangkuan Hiiragi-chan,
dan mulai mengelus pahanya berulang kali.
“Hei ... bagian mana? Bagian
mana dari diriku yang kau suka? ”
“... Umm, m-maaf .....
kumohon …..he-hentikan”
Aku adalah tipe orang yang
menyelesaikan masalah dengan damai, jadi aku tak pernah berkelahi dengan orang
lain. Jika suatu masalah diselesaikan kurang lancar, walau dalam kasus
terburuk, aku hanya perlu menundukkan kepala dan meminta maaf karena aku adalah
orang yang lemah.
“Jika kau menikah denganku,
kau bisa main-main sedikit, loh? Apa maksudmu tadi saat bilang, "Tolong
hentikan" ?”
“... Aku, ummm ... punya
seseorang yang aku suka ... seorang kekasih yang belum kukenalkan pada
orangtuaku ... itu sebabnya ... maaf ... aku tidak bermaksud mengatakan hal
luar biasa dalam artian lain ...”
Puchin, aku
yang sudah tidak bisa menahan diri lagi, menuju ke bangku mereka berdua. Bahkan
untukku, aku belum secara resmi menyentuh paha itu !!
Sanjou-bocchan yang
tampaknya kecewa, meraih pergelangan tangan Hiiragi-chan.
“Ka-Kalau begitu —
se-sekali saja enggak masalah, ‘kan! Aku sudah pesan kamar di hotel ini, jadi
ayo pergi. Jika kau membiarkanku melakukannya, aku akan memaafkan tindakan
kasarmu hari ini sepenuhnya, oke? Ayo pergi."
“—— Itu sebabnya kau tidak
pernah populer!”
Dengan kepalan tangan yang
kupegang erat-erat sampai-sampai kuku jariku mencengkeram kulitku, aku menjotos
wajah Sanjou-bocchan sekuat tenaga.
Gyuu, dengan suara mencicit
yang terdengar seperti katak memekik, Ia jatuh tersungkur di belakang bangku.
Hiiragi-chan yang ketakutan
langsung bersembunyi di belakangku.
“Itu sakit oi... Ka-Kau ini
siapa ...!?”
“Aku hanya seorang lelaki
yang kebetulan lewat di tengah lompatan waktu. Memangnya punya masalah? ”
“Ka-Kau sama sekali tidak
punya urusan dengan masalah kami — ini penyerangan! Polisi! Aku akan
memanggil polisi.”
“Hoho….Kau berniat
memanggil polisi disaat kau sendiri memaksa seorang wanita ke kamarmu ketika
dia benar-benar membencinya? Jangan buat aku tertawa! ”
“Bufu ...”
Saat aku mulai menenangkan
diri, tiba-tiba aku mendapat inspirasi. Jika aku bertingkah seperti orang
asing yang kebetulan lewat, maka ini takkan menyebabkan masalah bagi
Hiiragi-chan.
Namun, Hiiragi-chan yang
masih gemetaran sampai sekarang, terus memegang tanganku dengan erat. Jika
aku mengatakan, “Baiklah, sampai jumpa,” dan melarikan diri
dari tempat kejadian, pasti ada masalah lain yang terjadi.
“... Terima kasih,
Seiji-kun.”
Dia bahkan memanggil namaku.
“La-La-Lagipula, jangan
seenaknya saja menyentuh wanita seperti itu. Tak peduli di mana kau
menyentuhnya, itu tak ada bedanya dengan tukang grepe-grepe! Lagian, kau sudah di usia tua begitu tapi masih
belum mengerti apa artinya bersikap sopan? Setidaknya cobalah belajar memahami
suasana. Itu sebabnya kau tidak pernah populer meski sudah tajir. ”
Aku terus mengoceh
kata-kata yang kejam. Tapi, aku tidak peduli tentang itu. Ia sendiri
yang salah.
“Orang sepertimu, mana
mungkin bisa mengerti perasaanku ...!”
“Aku mengerti perasaan itu,
bego!! Itu sebabnya, aku akan memberitahumu. Jika kau ingin melakukan hal
seperti itu, sewa saja PSK sana!”
Ini saran dari seorang
lelaki paruh baya yang matang.
“Sialan ... Gufuu ... Aku hanya,
aku hanya menginginkan cinta ...”
“Jangan ngibul, deh. Kau
cuma pengen ngewe. "
Aku tidak bisa mempercayai
orang ini. Yang dia pikirkan hanya selangkangannya saja.
“Ak-aku akan memberitahu
orang tuaku, dan bahkan orang tua Sanjou-san juga. Ka-Kalau kamu mencoba melakukan
pelecehan padaku! ”
Dengan mata berkaca-kaca,
Hiiragi-chan berteriak dengan suara melengking. Walau dia masih
bersembunyi di belakangku, sih.
... Hiiragi-chan yang
ketakutan mencoba yang terbaik sangatlah lucu.
“Ja-Jangan, tolong ...
tolong jangan adukan itu.”
Sanjou-bocchan langsung
panik dan melakukan dogeza.
“Melakukan sesuatu yang
mesum seperti itu cuma bisa dilakukan sama PSK, atau dengan pacarmu!”
Supashiiin!
Hiiragi-chan mengayunkan
payungnya sekuat tenaga dan memukul pria mesum itu. Tampaknya dia merasa
puas dengan melakukan itu, dan akhirnya masalah ini terselesaikan.
Thanks for the chapter!
BalasHapusYay no NTR
Simpel banget
BalasHapus