Tonari no Onee-san Bab 20

Bab 20 —  Hari Baru Dimulai

 

Pagi hari yang menyegarkan, Chinatsu terbangun oleh suara kicauan burung di telinganya. Saat mengangkat tubunya dan menggosok kelopak matanya yang berat, suara merdu nan manis bergema pelan dari sampingnya.

“Nnn… Suu~

Dengan tatapan kaget, Chinatsu mengalihkan perhatiannya ke sebelahnya.

Di sebelahnya ada Madoka yang masih tertidur. Badannya meringkuk seolah-olah dia merasakan sedikit kedinginan bahkan dalam keadaan tidurnya.

“… Ah, suhunya pasti dingin, bukan?”

Dengan bunyi gedebuk, Chinatsu berbaring lagi dan menutupi dirinya dengan selimut. Mungkin karena dinginnya berkurang, wajah tidur Madoka sekali lagi damai, dan dia mendekati Chinatsu, yang berbaring di sebelahnya.

“…Ah~”

Di sana, Chinatsu akhirnya ingat apa yang terjadi tadi malam.

Ia jatuh cinta dengan Madoka dan menikmati tubuhnya sambil dimanjakan olehnya. Dan seolah-olah menyerah pada aliran itu, dirinya menjadi semakin terhubung mendalam dengan Madoka.

“… Kah!”

Hanya mengingatnya saja sudah membuat pipinya memanas, dan ingatan itu teringat dengan jelas.

Ekspresi dan gerak tubuh Madoka yang seksi, dan penerimaannya yang dewasa dalam menuntun Chinatsu yang lebih muda… Bagi Chinatsu, itu adalah pengalaman pertama yang akan selamanya terukir dalam ingatannya.

“Madoka-san… Kamu benar-benar luar biasa.”

Mungkin ucapannya terdengar jorok, tapi tubuh Madoka benar-benar indah dan seksi.

Seorang wanita cantik dengan tubuh mempesona mendatanginya dengan kulit putih halus yang terasa nyaman saat disentuh dan dua gunung besar berukuran H-cup yang lembut, serta kencang … Bagaimana mungkin dirinya tidak jatuh terlena pada ini?

“… Sekarang baru jam setengah lima?”

Sepertinya Chinatsu bangun agak pagi, tapi dirinya tidak bisa tidur lagi. Jadi Ia membalikkan tubuhnya dan menatap wajah Madoka.

“… Kamu memiliki wajah tidur yang sangat cantik.”

Chinatsu selalu berpikir bahwa Madoka adalah wanita cantik, tapi sekarang setelah mereka berada dalam hubungan baru ini, kecantikan Madoka terlihat lebih mempesona. Meskipun dia lebih tua dari Chinatsu, tapi wajah tidurnya polos seperti gadis muda.

Ia membelai pipi Madoka. Sensasi kulit yang halus dan lembut ini terasa sangat menyenangkan. Tapi karena Chinatsu menyentuhnya sedemikian rupa, wajar baginya untuk membuka matanya.

“……?”

“Ah…”

Madoka membuka matanya, dan apa yang dia lihat di matanya tentu saja wajah Chinatsu. Madoka berkedip sebentar, tapi kemudian, mungkin setelah memahami situasinya, dia tersenyum dengan cara yang akan membuat lawan jatuh cinta padanya dan memeluk Chinatsu.

“Selamat pagi, Chinatsu-kun~♪”

“…Ya. Selamat pagi juga, Madoka-san.”

Pada saat inilah, mereka berdua bertemu di pagi pertama mereka sebagai sepasang kekasih.

Setelah memeluknya sebentar, Madoka melepaskan tubuh Chinatsu dan menyalakan pemanas. Kemudian mereka berpelukan lagi hingga hangat.

“… Ini bukan mimpi, kan?”

“Tentu saja. Semuanya nyata… Kemarin aku terhubung langsung dengan Chinatsu-kun. Aku berjanji akan selalu mencintaimu, bukan?”

“……”

Ya, itu jelas bukan mimpi.

Madoka dan Chinatsu bersumpah untuk saling mencintai, dia bersumpah untuk menjadi satu-satunya untuk Chinatsu, dan Chinatsu bersumpah untuk tetap di sisi Madoka selama sisa hidup mereka, tenggelam dalam dirinya.

“Nnn! Hah~♪”

Madoka bangkit dan merentangkan tangannya, membuat erangan yang menggairahkan. Madoka mengenakan sepasang piyama dengan karakter longgar yang lucu dan tekstur yang lembut dan halus, tapi ada tonjolan besar di dalamnya, seolah mengatakan ada sesuatu di sana.

“Fufu, kira-kira hanya dengan melihatnya saja sudah membuatmu puas? Aku sudah memberitahumu, bukan? Chinatsu-kun, kamu bisa dimanjakan denganku, aku sudah menjadi satu-satunya wanita Chinatsu-kun.”

Kata-kata itu bahkan terdengar seolah-olah diucapkan kepada Chinatsu.

Bukan hal yang aneh jika Chinatsu dimanjakan oleh Madoka, dan yang jelas keberadaan Madoka hanya untuk Chinatsu… Kata-kata tersebut seperti mengingatkan Chinatsu bahwa dirinya bebas melakukan apapun sepuasnya dan semaunya.

“Madoka-san!”

“Kemarilah~

Chinatsu melompat ke dada Madoka dengan tangan terentang.

Kekenyalan yang ditularkan secara langsung karena Madka tidak mengenakan pakaian dalam terasa sangat baik, bahkan melalui piyama. Madoka tersenyum lembut ketika sedang menatap kekasihnya, saat Chinatsu dimanjakan olehnya.

Chinatsu dan Madoka bermesraan seperti itu untuk beberapa saat, tapi kemudian memutuskan untuk meninggalkan tempat tidur untuk membuat sarapan.

“Mengapa kamu tidak sarapan di sini hari ini?"”

“Apa kamu yakin?”

“Ya… aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu, meski hanya sedikit lebih lama. Kamu memahami maksudku, bukan?”

“…Ya.”

Padahal kamu sendiri memahaminya, seolah mengatakan demikian, Madoka menyolek dada Chinatsu dengan jari telunjuknya, dan Chinatsu menggaruk kepalanya dan mengangguk.

Chinatsu kemudian pergi ke ruang tamu dan menyaksikan Madoka menyiapkan sarapan.

“……”

Ia menatap Madoka dengan gembira membuat sarapan dengan linglung. Itu adalah perasaan khusus bersamanya sejak Ia bangun di pagi hari, tetapi melihatnya membuat sarapan seperti ini masih termasuk pemandangan bahagia lainnya.

“Selesai.”

“Ya!”

Chinatsu memakan sarapan yang telah disiapkan Madoka untuknya sebelum kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian dan mulai bersiap.

“…Hah~”

Semua itu sama sekali bukanlah mimpi, semua yang dialaminya itu nyata, tapi Chinatsu masih belum bisa menelaahnya.

Ia akhirnya berpacaran dengan gadis impiannya, dan bahkan memiliki hubungan fisik dengannya, dan Madoka telah banyak bercerita tentang perasaannya, tapi dirinya masih merasa seperti berada dalam mimpi.

Chinatsu tersenyum dan berpikir bahwa dia akan berada dalam suasana hati yang gampang tersipu seperti ini untuk sementara waktu, tapi Ia kemudian membersihkan dirinya dan kembali ke kamar Madoka.

“… Kehangatan dan aroma ini.”

Kehadirannya sudah terukir di dalam tubuh dan pikiran Chinatsu sampai-sampai Ia justru merasa lebih betah di kamar Madoka daripada di kamarnya sendiri. Itu benar-benar bukti bahwa Chinatsu telah diwarnai oleh Madoka, dan juga bukti bahwa Chinatsu sangat menginginkannya.

“Maaf sudah membuatmu menunggu, Chinatsu-kun.”

“Tidak, tidak, kamu terlihat sangat cantik hari ini, Madoka-san.”

Saat dia mengenakan pakaian biasa untuk berangkat ke kampusnya, Chinatsu memberinya kesan yang jujur.

Jaketnya tidak memperlihatkan sebagian besar tubuhnya, tetapi garis keras tubuhnya akan lebih ditekankan ketika dia hanya mengenakan jumper di bawahnya. Tapi hanya Chinatsu yang bisa melihat semuanya untuk dirinya sendiri di dunia ini.

“Terima kasih, Chinatsu-kun♪”

“Madoka-san…”

Mereka saling memandang dan perlahan-lahan mendekatkan wajah mereka.

Perubahan pola pikir Chinatsu mudah dipahami, karena Ia telah berubah dari kemarin dan menjadi lebih agresif. Madoka tidak hanya menerima Chinatsu seperti itu tanpa melakukan apa-apa, karena dia berusaha keras untuk menciptakan suasana agar Chinatsu melakukannya.

“… Kalau terus begini, aku ingin tinggal di sini bersama Madoka-san.”

Perkataannya tersebut dapat menghancurkan pekerjaan siswa sekolah menengah, tapi tentu saja Chinatsu mengerti bahwa itu tidak dapat diterima. Hal itu menunjukkan seberapa enggan Ia tidak ingin berpisah dengan Madoka. Chinatsu mengatakannya hanya karena dia kesepian, tapi ketika Madoka mendengarnya, dia sangat senang sampai dia mengendurkan pipinya.

“Jangan khawatir, Chinatsu-kun, kamu bisa tinggal bersamaku selama yang kamu mau saat kamu kembali. Selain itu, aku juga kesepian, tahu? Jika bisa, aku ingin berduaan dengan Chinatsu-kun di rumah selamanya, hanya ada aku dan kamu di dunia tanpa kebisingan dari luar… Tapi itu tidak mungkin. Kamu mengerti itu, bukan, Chinatsu-kun?”

“…Ya.”

“…Kamu sangat imut…!”

Madoka berpikir bahwa tidak ada salahnya melihat Chinatsu yang lemah, tapi dia segera menggelengkan kepalanya.

Madoka sama sekali tidak berbohong dengan apa yang baru saja dia katakan kepada Chinatsu, dan dia yakin kalau pacarnya juga ingin melakukannya. Namun, dia akan melakukan apa yang harus dia lakukan dan menikmati waktunya dengan Chinatsu sepenuhnya… Madoka menganggap itu penting.

“Chinatsu-kun, ayo lakukan yang terbaik untuk hari ini juga.”

“Ya!”

Ya, ketika mereka akan kembali ke rumah, mereka akan bersenang-senang di mana tidak ada yang akan mengganggu mereka.

Baik Chinatsu dan Madoka tidak sabar menunggu saat itu tiba sekarang. Mereka meninggalkan gedung apartemen bersama-sama dan berjalan setengah jalan seperti sebelumnya, melakukan kecupan ringan sebelum berpisah.

Hari itu dimulai dengan keduanya menginginkan satu sama lain dan merasa terganggu oleh perasaan mereka yang tak terbendung satu sama lain. Bagi Chinatsu, hari ini merupakan hari dimana Ia menenggelamkan dirinya ke dalam gadis pujaannya, sedangkan bagi Madoka, hari ini adalah hari dimana dirinya mengikat janji dan bersumpah akan mencurahkan segalanya … Itu benar-benar awal dari cinta di mana semuanya saling terjalin.

 

 

Sebelumnya || Daftar isi || Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama