[LN] Saijou no Osewa Jilid 7 Bab 1 Bagian 3 Bahasa Indonesia

Bab 1Apa Yang Harus Dituju Oleh Tomonari Itsuki

Bagian 3

 

Selama perjalanan, pertama-tama aku ingin kamu mempelajari dahulu tentang yang namanya rapat umum pemegang saham.”

Takuma-san berkata sambil masuk ke dalam mobil dan memberikanku sebuah tablet.

Layar tablet menampilkan situs video online terbesar di dunia. Kotak pencarian menampilkan kata [rapat umum pemegang saham].

Ternyata ada video tentang rapat umum pemegang saham di internet juga, ya,

Ya, terutama untuk perusahaan-perusahaan besar.

Aku mulai menonton video dengan jumlah tayangan terbanyak. Meskipun sedikit mual karena menontonnya di dalam mobil, aku masih bisa memahami isinya dengan baik hanya dari audio. Sesekali aku melompati bagian video yang tidak terlalu penting.

Setelah sekitar 20 menit kemudian,

... Kurasa aku sudah bisa memahami secara garis besarnya.”

Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?

Takuma-san bertanya padaku saat aku mengembalikan tabletnya.

“Aku selalu mengira kalau rapat umum pemegang saham adalah rapat dengan suasana yang lebih ramai dan penuh perdebatan, tapi ternyata tidak seperti itu...

Ya. Lebih ke arah presentasi daripada rapat. Ada sesi tanya jawab, tapi pada dasarnya itu adalah forum bagi perusahaan untuk memenuhi pertanggungjawaban mereka kepada pemegang saham.”

Video rapat umum pemegang saha, yang aku tonton memang didominasi oleh presentasi satu arah dari CEO. Saat sesi tanya jawab, memang ada beberapa masukan dari para pemegang saham, tapi tidak ada pembahasan tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya, hanya tanggapan atas hal-hal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Seperti yang dikatakan Takuma-san, ini lebih terlihat sebagai forum pelaporan dan presentasi ketimbang dibilang rapat.

Alur acara rapat umum pemegang saham biasanya hampir sama. Setelah laporan kegiatan usaha, ada perubahan anggaran dasar, pembagian laba, pemilihan dewan direksi, dan sesi tanya jawab. Apa kamu sudah memahaminya sampai tahap ini?

Ya.

“Kalau begitu, sekarang aku akan jelaskan tentang rapat umum pemegang saham yang akan kita hadiri kali ini.

Takuma-san melanjutkan penjelasannya.

Kali ini kita akan menghadiri rapat umum pemegang saham Taiyo Construction, sebuah kontraktor menengah dengan modal 20 miliar yen dan 2.000 karyawan. Perusahaan ini kuat di bidang konstruksi kelautan dan juga telah merambah ke pasar internasional.

Taiyo Construction... Sepertinya ini perusahaan yang belum pernah kudengar sebelumnya, tapi sepertinya ukuran perusahaannya juga tidak kecil.

“Tetapi perusahaan ini sedang menghadapi masalah.”

Masalah?

“Aku akan menjelaskan detailnya di sana nanti. Pada rapat pemegang saham kali ini, aku akan membahas masalah itu, jadi aku tidak sabar menantikannya.”

Ujar Takuma-san sambil tertawa riang.

Entah kenapa, aku merasa ini tidak akan berakhir dengan baik.

Beberapa saat kemudian, mobil yang kami tumpangi berhenti di depan gedung perkantoran besar. Sepertinya di sini tempat acaranya. Aku mengikuti Takuma-san yang tampak sudah terbiasa, menuju ruang rapat yang disewa di dalam gedung.

Saat kami mendekati meja resepsionis, seorang wanita berpakaian formal melihat wajahku dan menyapa.

Ah, Anda pasti peserta pelatihan. Kami sudah menunggu Anda, silakan ambil papan nama Anda di sini.

Ah, terima kasih.

Maaf, sebenarnya aku hanya seorang pelajar biasa...

Di sebelahku, Takuma-san sedang memberikan selembar kertas kecil ke meja registrasi.

Takuma, apa yang kamu berikan tadi?

Itu formulir hak suara. Semacam surat suara begitu.

Istilah yang tidak kukenal... aku akan mencari tahu nanti.

Setelah masuk ke ruang rapat, meja dan kursi tertata rapi. Aku menemukan tempat duduk kosong dan duduk bersama Takuma-san.

“Dengan demikian, kami menyatakan rapat umum pemegang saham tahunan yang ke-97 dibuka.

Direktur utama Taiyo Construction, yang bertindak sebagai ketua rapat sesuai anggaran dasar, memberi tanda dimulainya rapat.

 

Rapat umum pemegang saham tahunan.

Ini adalah rapat wajib yang diadakan suatu perusahaan setahun sekali.

Pertama-tama, akan dijelaskan tata cara acaranya. Secara garis besar, perusahaan akan melaporkan strategi bisnis dan hal-hal yang akan diputuskan.

Setelah itu, akan ada sesi tanya jawab, lalu dilanjutkan dengan pemungutan suara untuk mengakhiri rapat.

Alur seperti ini sepertinya umum untuk rapat pemegang saham di mana pun. Hal yang sama terjadi pada video yang aku lihat di dalam mobil.

“Selanjutnya, izinkan kami menjelaskan tentang strategi pertumbuhan Taiyo Construction.

Ketua rapat memutar video yang sudah disiapkan sebelumnya.

Walaupun persiapannya terlihat sangat matang, tapi isinya tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan yang dilakukan bersama teman-temanku di dalam Aliansi Pesta Teh. Perbedaannya, kali ini laporannya untuk para pemegang saham, jadi disertakan juga penjelasan dividennya.

.....Ketika aku melihat ini, aku dibuat menyadari sekali lagi bahwa game manajemen itu memang sangat mirip dengan kenyataan.

Ada banyak istilah yang kukenal, seperti penjualan dan laba operasi.

“Kemudian, penjelasan mengenai agenda keputusan. Agenda pertama adalah masalah pembagian dividen lebih...

Video selesai, dan layar menampilkan slide presentasi.

Agenda keputusan berarti hal-hal yang harus diputuskan.

Pertama-tama ialah tentang dividen. Tampaknya nominal dividen akan sedikit naik dibandingkan tahun lalu. Sebagai pemegang saham, tentu ini kabar baik, jadi tidak mungkin ada yang menolaknya.

Agenda kedua adalah masalah pengangkatan direksi baru.

Direktur utama Taiyo Construction yang bertindak sebagai ketua rapat mengganti slide dan menjelaskan.

Masa jabatan seluruh direksi akan berakhir bersamaan dengan rapat ini. Oleh karena itu, kami memohon persetujuan Anda semua untuk mengangkat direksi baru.

Karena masa jabatan direktur saat ini telah berakhir, makanya mereka perlu memilih direktur baru.

Slide yang ditampilkan memamerkan daftar calon direktur yang disiapkan oleh Taiyo Construction...

(... Sepertinya ada ketegangan?)

Ekspresi ketua rapat tampak agak kaku.

Setelah itu, dijelaskan juga mengenai pengangkatan komisaris dan keputusan remunerasi direksi.

Selanjutnya, agenda keenam. Umm.... ini adalah usulan dari pemegang saham.

Suasana di dalam ruangan rapat sedikit gaduh.

Usulan pemegang saham...?

Hal seperti ini tidak ada dalam video yang kulihat di dalam mobil.

Malahan, video rapat umum pemegang saham yang sempat aku lihat tidak memiliki banyak agenda keputusan seperti ini.

Ini adalah calon direksi yang diusulkan oleh Suzuki Fund.

Slide kembali menampilkan beberapa nama calon lainnya.

Calon direksi yang diusulkan Suzuki Fund?

Bukan dari Taiyo Construction?

“Baiklah, biar aku jelaskan. Bacalah dokumen ini sambil mendengarkan penjelasanku.

Takuma-san memberikan dokumen kepadaku sambil berkata.

Yang sedang diperdebatkan kali ini adalah pengangkatan direksi baru. Yang berseteru adalah dua organisasi, Taiyo Construction dan Suzuki Fund.

Suzuki Fund.

Itu adalah istilah yang disebutkan ketua rapat tadi.

Sebagai pemegang saham Taiyo Construction, Suzuki Fund sudah lama mengusulkan berbagai reformasi kepada Taiyo Construction, seperti memulai bisnis baru. Tapi Taiyo Construction terus menolak usulan-usulan tersebut.

Aku mengangguk dan mendorong Takuma-san untuk melanjutkan.

Suzuki Fund tidak menyerah dan juga mengusulkan OPT, tapi negosiasi itu juga tidak ada kemajuan. Akhirnya, Suzuki Fund yang sudah tidak sabaran lagi, mulai mengumumkan akan mengajukan calon direksi baru sebagai usulan pemegang saham. Inilah hasilnya.

Jadi maksudnya, calon direksi yang diajukan Taiyo Construction mendapat penolakan dari Suzuki Fund, dan Suzuki Fund mengajukan calon mereka sendiri?

Benar sekali. Taiyo Construction dan Suzuki Fund saling berebut kursi direksi.

Aku teringat rapat umum pemegang saham biasa yang kulihat tadi di dalam mobil.

Biasanya hanya ada calon direksi yang diajukan perusahaan, dan pemegang saham hanya menilai apakah mereka layak atau tidak.

Tapi kali ini, Suzuki Fund mengajukan calon yang sama sekali berbeda.

Para pemegang saham harus memilih direksi dari kedua kubu.

...Eh, kalau begini, bagaimana dengan nasib Taiyo Construction jika mayoritas calon kandidat dari Suzuki Fund terpilih?

Begitu mendengar pertanyaan itu, Takuma-san menampilkan senyuman yang jahat di wajahnya.

Menurutmu bagaimana?

Yah... Jika itu yang terjadi, berarti mayoritas anggota dewan direksi, yang merupakan posisi pengambil keputusan perusahaan, akan menjadi orang-orang dari Suzuki Fund. Jadi, Taiyo Construction akan...

...Diambil alih perusahaannya?

Betul.

Takuma-san memandang ketua rapat dengan mata menyipit.

Ketua masih terlihat pucat, mengeluarkan keringat dingin. Tidak mengherankan, karena perusahaannya mungkin akan diambil alih.

Ngomong-ngomong, pemungutan suara sudah selesai. Sekarang kita hanya tinggal menunggu pengumuman hasilnya.

...Apa jangan-jangan kertas yang Takuma-san berikan di meja resepsionis tadi?

Ya. Pada saat itu, pemegang saham bisa menggunakan hak suaranya. Pemegang saham yang tidak hadir di rapat umum pemegang saham bisa memberikan suara melalui pos atau online.

Jadi, maksud Takuma-san saat di meja resepsionis tadi adalah semacam kertas suara, ya.

Itsuki-kun, menurutmu siapa yang akan menang?"

Setelah memikirkannya beberapa saat, aku pun menjawab,

...Taiyo Construction, kan?

Kenapa kamu berpikir begitu?"

Karena tiba-tiba menyerahkan direksi kepada orang luar itu terasa tidak nyaman. Aku meyakini kalau pemegang saham lain pasti juga berpikir begitu.

“Yup, bagus sekali.

Tampaknya aku memberikan jawaban yang benar atau mendekati benar. Takuma-san mengangguk puas.

Apa yang dilakukan Suzuki Fund itu sederhana. Mereka ingin mereformasi Taiyo Construction sesuai keinginan mereka, jadi mereka menuntut agar direksi yang mereka siapkan sendiri ditunjuk.

Bagiku, itu terasa sewenang-wenang. Itu mengingatkanku pada saat Suminoe-san membeli perusahaan permodalan yang memberi modal kepada perusahaanku. Memaksakan kehendak dengan uang.

Seperti yang kamu katakan, biasanya jarang sekali ada direksi yang diusulkan oleh pemegang saham bisa terpilih. Tapi, Suzuki Fund pasti sudah memperhitungkan hal itu.

Jika mereka tetap mengusulkan, berarti mereka punya perhitungan tertentu...

...Berarti Suzuki Fund punya peluang untuk menang, ya?

Takuma-san menanggapi dengan mengangguk.

“Coba lihat halaman 17 dokumen yang diberikan tadi. Di sana tertulis profil kandidat yang diusulkan Suzuki Fund.

Setelah diberutahu begitu, aku membalik halaman dokumennya.

Setelah melihat-lihat profil kandidat yang diusulkan Suzuki Fund.... aku benar-benar dibuat terkejut.

Apa-apaan ini... Mereka semua orang-orang besar, ya?

Itulah peluang menang mereka.

Ini adalah perusahaan yang dikenal oleh semua orang Jepang. Jajaran direksi yang mereka kumpulkan terlihat seperti orang-orang terkemuka.

Siapakah orang di Suzuki Fund yang mampu mengumpulkan orang-orang seperti ini?

Ah, hasil pemungutan suara sudah keluar. Untuk Proposal Kedua, tujuh direktur telah disahkan.

Ketua rapat mengumumkan hasil dengan suara pelan.

Keringat dingin ketua... tidak berhenti.

Untuk Proposal Keenam, delapan direktur telah disahkan.

Pihak perusahaan mengajukan tujuh orang, sementara pihak pemegang saham delapan orang.

Dengan kata lain—

Suzuki Fund menang...

Sepertinya pemegang saham lain juga merasakan antusiasme Suzuki Fund. Jika mereka seserius itu, mungkin mereka ingin mencoba mempercayakan perusahaan kepada mereka.

Suasana di ruangan langsung gaduh.

Mengabaikan keributan di sekitar, aku mencoba melihat situasi ini dengan lebih tenang.

Ini artinya...

Mendapatkan suara mayoritas dan mengambil alih perusahaan. Aku merasa pernah mengalami alur seperti ini.

Seolah-olah bisa membaca pikiranku, Takuma-san tersenyum samar.

Ya....Ini adalah akuisisi.

Sudah kuduga, begitu rupanya.

Meskipun ada banyak informasi yang rumit dan membingungkan, tapi pada dasarnya ini hanya sebuah akuisisi.

Kurasa sekarang yang sudah dipahami kamu pada rapat umum pemegang saham ini, bahwa kebijakan perusahaan pada dasarnya ditentukan oleh voting pemegang saham. Satu saham bernilai satu suara, jadi pengaruhnya akan berbeda tergantung jumlah saham yang dimiliki.

Orang yang memiliki 100 saham hanya bisa memberikan 1 suara, tapi orang dengan 1.000 saham bisa memberikan 10 suara. Semakin besar modal yang diinvestasikan, semakin kuat hak suaranya. Dengan kata lain, mereka yang mengambil risiko lebih besar akan diberi suara yang lebih kuat.

Jadi kita berpikiran seperti itu, rasanya bisnis memang adil.

Mungkin ada lebih sedikit ketidakadilan di dunia ini daripada yang kubayangkan.

“Hal yang sama berlaku untuk OPT, tapi tujuan akhir M&A adalah memenangkan voting ini. Jika kita memiliki mayoritas saham, kita pasti akan menang dalam setiap voting.

Memang benar, jika kita sudah memastikan suara mayoritas sebelumnya, kita bisa mengendalikan segala keputusan.

Jadi begitu mekanisme M&A...

Topik semacam ini sering muncul berkali-kali dalam game manajemen, tapi aku belum benar-benar memahami alurnya di dunia nyata.

Di dalam game simulasi manajemen, sulit untuk merasakan apa yang sebenarnya terjadi, bukan? Di dalam game, anak perusahaan akan terbentuk secara otomatis begitu kita memiliki mayoritas saham.

Benar sekali. Itulah sebabnya aku merasa kalau aku tidak perlu mempelajarinya lebih lanjut.

Jadi, di tempat seperti ini kebijakan perusahaan bisa berubah.

...Tapi, akuisisi kali ini tidak biasa, ‘kan?

Ya. Ini kasus yang luar biasa. Suzuki Fund hanya memiliki 30% saham Taiyo Construction, tapi mereka berhasil melakukan akuisisi dengan dukungan pemegang saham lain.

Ini bukan hanya soal transaksi saham.

Dengan rencana reformasi yang unggul dan mengumpulkan sumber daya manusia yang luar biasa, Suzuki Fund berhasil mengambil alih kendali Taiyo Construction.

——Jadi, akuisisi seperti ini bisa terjadi, ya?

Keributan di antara pemegang saham lain juga mungkin karena ini merupakan situasi yang tidak biasa.

“Dengan demikian, rapat umum pemegang saham tahunan dengan resmi ditutup.

Rapat umum pemegang saham telah berakhir.

Wajah ketua rapat tampak pucat. Mau tak mau aku jadi bersimpati padanya.

Apa ini momen bersejarah?

Hmm, entahlah. Tapi pastinya akan diberitakan.

Tampaknya aku telah menyaksikan sesuatu yang luar biasa.

Tapi, ada satu pertanyaan yang masih mengganjal.

...Kenapa Takuma-san sepertinya sudah tahu hasilnya dari awal?

Takuma-san sepertinya sudah memperkirakan hasil ini sejak awal. Itulah sebabnya ia mengajakku ke rapat umum pemegang saham ini.

Sebenarnya, apa posisi Takuma-san dalam semua ini?

Biar kujelaskan satu per satu.

Takuma-san dengan riang memandangku yang penuh dengan berbagai pertanyaan.

Ada tiga hal yang aku ingin kamu pelajari kali ini. Pertama, bisa merasakan secara langsung mekanisme akuisisi. Yang kedua, membuatny benar-benar menyadari keberadaan pemegang saham.

Pemegang saham...?

Takuma-san mengangguk saat aku memiringkan kepalaku karena tidak mengerti maksudnya.

Kamu memiliki bakat melihat apa yang tersembunyi di balik data. Kamu sangat menyadari hal itu, bukan?

Ia bertanya dengan cara yang terdengar sangat yakin.

Aku mengangguk kecil. Memang, Aku entah bagaimana sadar bahwa aku pandai dalam menjalin hubungan dengan mitra bisnis, dan meyakini kalau itulah yang dimaksud Takuma-san.

Tapi, hanya itu saja masih belum cukup. Kemampuan itu bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Mulai sekarang, cobalah untuk tidak hanya melihat wajah para eksekutif, tapi juga wajah para pemegang saham.

Saat ia mengatakan itu, aku merasakan sesuatu dalam diriku seolah meluas.

Wajah presiden Taiyo Construction yang memimpin rapat. Wajah para pemegang saham yang berbisik-bisik saat mendengar hasil pemilihan direksi. Aku bisa membayangkan reaksi mereka.

Ini memang pembicaraan yang masih samar, jadi kamu tidak perlu memahaminya sekarang juga. Jika kamu terus belajar, suatu hari nanti—

...Tidak.

Aku menyela kata-kata Takuma-san dengan menggelengkan kepalaku.

...Tidak apa-apa. Entah bagaimana aku mengerti maksudnya.

Usai mendengar hal itu, Takuma-san membelalakkan matanya.

Tapi kemudian, dia melengkungkan bibirnya membentuk senyum.

“Sudah kuduga, ternyata pilihanku memang tepat untuk memilihmu sebagai murid didikanku.

Takuma-san mengangguk dengan puas.

“Lalu, yang ketiga dan tearkhir. Ini juga akan menjawab pertanyaanmu

Ah, Takuma-san! Rupanya kamu ada di sini!

Saat kami keluar dari gedung, seorang pria memanggil Takuma-san dari belakang.

Sepertinya dia adalah orang yang duduk di barisan depan saat rapat umum pemegang saham. Tubuhnya besar, membuatnya terlihat seperti orang penting yang cocok dengan setelan jas Italia yang dikenakannya.

Aku menoleh dengan bingung, bertanya-tanya siapa dia, dan Takuma-san menjelaskan.

“Biar aku perkenalkan, ia adalah Suzuki-san, perwakilan Suzuki Fund.

Hah!?

Perwakilan!? Aku bahkan berteriak di tengah-tengah kata Hah karena terlalu terkejut.

Tiba-tiba memperkenalkan orang sekaliber ini...!

Saya Tomonari Itsuki. Hari ini saya menghadiri rapat umum pemegang saham sebagai pengamat.

Wah, jadi kamu ya yang namanya Tomonari-kun! Takuma-san sudah sering menceritakan tentangmu, katanya kau anak emas-nya.

Anak emas...? Yah, mengingat pengalaman berharga yang telah diberikan padaku, aku tidak bisa membantah itu.

Lalu, hubungan seperti apa yang dimiliki Suzuki-san dengan Takuma-san?

Begitu mendengar pertanyaanku, Suzuki-san melirik ke arah Takuma-san.

Seolah ia sedang bertanya, bolehkah aku menjawabnya?

Takuma-san balas mengangguk, lalu menjawab sendiri.

 

Direktur eksternal yang diusulkan oleh Suzuki Fund. Aku sendiri yang memperkenalkan semuanya.

 

“..............................................Hah?

Kandidat-kandidat yang luar biasa itu...?

Barisan yang tak terkalahkan itu...?

Semuanya diperkenalkan oleh Takuma-san sendiri...?

“Yah, kami sangat berterima kasih atas bantuan Takuma-san. Semua ini berkat dirimu.

Jangan sungkan. Ini semua berkat kemampuan finansial Suzuki Fund dan antusiasmemu terhadap Taiyo Construction.

Hahaha, aku sangat menghargainya jika kamu sampai mengatakan itu. Meskipun demikian, dua dari kandidat yang kami usulkan ditolak. Sebenarnya aku berharap semua bisa terpilih, tapi ternyata tidak semudah itu.

Dua yang ditolak itu terlalu dekat denganmu. Seperti yang sudah kubilang, independensi direktur eksternal itu penting. Bahkan perusahaan konsultan juga mengingatkan hal itu.

Benar sekali. Padahal mereka berdua sangat bersemangat, jadi rasanya agak rumit.

Suzuki-san berkata dengan raut wajah yang kecewa.

Rupanya Takuma-san benar-benar menarik benang di balik layar dalam semua kejadian ini.

...Itulah sebabnya ia bisa memperkirakan hasil rapat umum pemegang saham, ya.

Aku sudah tahu bahwa Takuma-san adalah orang yang luar biasa, tapi baru hari ini aku menyaksikan secara langsung kehebatannya dalam bekerja.

“Ngomong-ngomong, Itsuki-kun. Jika kamu yang menjadi presiden Taiyo Construction, bagaimana caramu menangani kasus ini?

Eh...?

Takuma-san tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu.

Aku tidak bisa langsung memikirkan jawabannya. Karena itu pertanyaan yang terlalu mendadak. Tapi... kemudian aku menyadari kalau Suzuki-san sedang memandangku dengan wajah tertarik.

Saat itu, aku membuang jauh-jauh rasa ragu dan berkonsentrasi.

——Berpikir, berpikirlah diriku.

Mungkin saat ini merupakan waktu yang sangat berharga. Aku diizinkan menyaksikan rapat umum pemegang saham yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan sekarang dua orang yang berperan penting di dalamnya ada di depanku, menunggu jawabanku.

Kesempatan semacam ini mungkin tidak akan datang lagi.

Aku harus belajar sebanyak mungkin.

...Bagaimana dengan menerbitkan saham emas?

Hoo~.

Setelah aku mengutarakan jawaban yang kupaksakan, Suzuki-san bergumam pelan.

Saham emas adalah saham yang memiliki kekuasaan besar. ika ada pemegang saham tersebut, keputusan rapat umum pemegang saham bisa saja dibatalkan. Oleh karena itu, jika ada pemegang saham emas di Taiyo Construction, mereka mungkin bisa membalikkan hasil pemilihan direksi ini.

Jika ingin menerbitkan saham emas, ada satu hal yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Takuma-san menatapku saat berkata demikian, dan aku membalas tatapannya dengan mantap.

Delisting, bukan? Taiyo Construction saat ini terdaftar di Bursa Efek Tokyo, tapi BET pada dasarnya tidak mengizinkan penerbitan saham emas.

Saham emas memiliki kekuatan besar, hampir seperti pedang pusaka. Tapi kekuatannya itu bisa mengguncang prinsip kesetaraan pemegang saham yang diatur dalam hukum perusahaan. Itulah sebabnya BET pada dasarnya melarang penerbitan saham jenis ini—— karena akan membuat partisipasi pemegang saham lain dalam manajemen menjadi sulit jika ada yang memiliki saham emas.

Jadi, jika ingin menerbitkan saham emas, perusahaan harus delisting terlebih dahulu, melepaskan diri dari aturan BET.

Hmm, kamu benar-benar belajar dengan baik."

Suzuki-san terlihat kagum.

Takuma-san, ia murid dari Akademi Kekaisaran, kan? Apa simulasi game manajemen bisa membuat seseorang belajar sejauh ini?

Tidak, ini murni karena ia belajar sendiri.

Begitu ya. Pantas saja ia menjadi anak emas Takuma-san."

Suzuki-san memandangku dengan tatapan seperti melihat sesuatu yang menarik.

Baguslah aku sudah melihat melampaui game manajemen. Jika hanya fokus pada memenangkan permainan, aku tidak akan memperoleh pengetahuan seperti ini.

“Ups, sepertinya harus segera pergi. Jadi aku permisi dulu.

Suzuki-san melihat jam tangannya dan berkata demikian.

Takuma-san, lain kali kita atur acara minum-minum lagi, ya! Tentu saja aku yang traktir!

Terima kasih banyak.

Takuma-san membungkuk hormat.

Itsuki-kun, sampai jumpa lagi ya!

...Lagi?

Tanpa sadar aku balik bertanya, dan Suzuki-san menatapku dengan bingung.

Kamu sudah belajar sejauh ini. Kurasa kamu juga akan bergabung di dunia ini suatu hari nanti.

Aku dibuat terpaku sesaat.

Tapi kemudian aku menarik napas dalam-dalam dan—

Baik!!

Aku menjawab dengan suara keras, dan Suzuki-san pun pergi sambil tertawa.

Takuma-san dan aku tidak bergerak sedikit pun sampai sosoknya menghilang.

Kita masih belum selesai bicara, ya.

Setelah Suzuki-san menghilang, Takuma-san kembali berkata.

Ada tiga hal yang aku ingin kamu ketahui, Itsuki-kun. Pertama, suasana akuisisi. Kedua, keberadaan pemegang saham. Dan yang ketiga, pekerjaanku.

Pekerjaan Takuma-san...?

Ngomong-ngomong, apa sebenarnya pekerjaan Takuma-san?

“Kamu mungkin sudah memahaminya sedikit dari kasus ini. Pekerjaanku adalah mendukung para eksekutif. Bisa dibilang, aku menjadi tangan kanan mereka. Mengungkap masalah perusahaan, menunjukkan solusinya, dan bahkan kadang melaksanakannya sendiri jika diperlukan.

Memang, dalam kasus rapat umum pemegang saham ini, Takuma-san sendiri yang mengumpulkan sumber daya manusianya.

Pekerjaannya jelas-jelas bukan sekadar menyumbangkan ide semata.

Pekerjaan ini membutuhkan banyak pengetahuan dan pengalaman, tapi juga harus lincah. Meski jarang muncul di depan umum, sebagai 'figuran', pekerjaan ini memberimu kebebasan dan kewenangan yang besar, hingga bisa menjadi 'dalang' yang mengendalikan bisnis.

Takuma-san yang menarik benang di balik layar Suzuki Fund, jelas-jelas berada dalam posisi seperti 'dalang' tersebut.

Figuran sekaligus dalang.

Tangan kanan eksekutif, sekaligus pengendali bisnis.

Pekerjaan ini disebut... Konsultan.

Sambil mengatakan itu, Takuma-san menatapku lurus-lurus ke arahku.

Itsuki-kun. Inilah yang seharusnya kamu tuju.

 

◆◆◆◆

 

Setelah kunjungan studi sosial dengan Takuma-san selesai, aku kembali ke mansion keluarga Konohana.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaanku di dalam game manajemen, aku merenungkan kembali apa yang kualami hari ini di kamarku.

Sebelum aku menyadarinya, hari sudah mulai gelap. Setelah menutup tirai, ada ketukan di pintu kamarku.

Permisi.

Shizune-san melangkah masuk.

Ini ada kiriman untukmu.

...Terima kasih.

Sepertinya dia membuatkan teh untukku.

Saat aku menyesap teh itu, aroma herbal langsung menyeruak ke dalam indra penciumanku. ...Rasanya sungguh menyegarkan. Ketika ingin menjernihkan pikiran, minuman yang menyegarkan jauh lebih cocok daripada sesuatu yang manis-manis.

Shizune-san. ...Apa aku cocok menjadi konsultan?

“Kamu pasti cocok.

Dia menjawab dengan cepat tanpa ragu-ragu. Aku merasa terkejut karena tidak menyangka akan mendapatkan pengakuan secepat itu.

“Apa kamu masih mengingatnya? Kamu hampir diberhentikan dari tugasmu sebagai pengurus, Itsuki-san.

...Ya. Itu terjadi sekitar awal semester pertama.

Pada saat itu, Hinako melakukan pelanggaran tata krama saat makan malam dengan para direksi perusahaan perkapalan, dan aku hampir diberhentikan dari tugasnya sebagai pengurus karena bertanggung jawab atas insiden tersebut.

“Waktu itu, kamu tetap bisa melanjutkan tugasmu sebagai pengurus karena kemampuanmu dalam menjalin relasi yang dinilai sangat baik. Kemampuanmu dalam membangun hubungan dengan orang lain memang luar biasa.

Relasi, ya...

Dan aku mendengar kalau Itsuki-san berhasil membimbing berbagai orang melakukan M&A dengan sukses di dalam game manajemen. Itu jelas-jelas merupakan bakat seorang konsultan.

Mungkin itu ada kaitannya saat aku memilih mitra kerjasama untuk Tennouji-san.

Aku tidak menyangka kalau bakatku akan mendapat pengakuan langsung, jadi aku hanya bisa tersenyum pahit untuk menyembunyikan rasa maluku.

Dari mana kamu mendengar hal itu, Shizune-san?

“Mojou-sama yang mengatakannya. Katanya akhir-akhir ini Itsuki-san sering didekati oleh teman-teman perempuan sekelas dan selalu tampak senang.

Itu salah paham.

Sepertinya dia mendengar informasi buruk itu juga.

“Tolong jangan terlalu merepotkan Ojou-sama, oke?

...Aku akan lebih berhati-hati.

Akhir-akhir ini justru akulah yang sering merasa direpotkan, seperti insiden di kamar mandi waktu itu. ...Sepertinya dia terlalu banyak terpengaruh oleh manga shoujo.

Apa kamu merasa enggan untuk mengejar karir sebagai konsultan?"

“Bukannya aku merasa enggan, tapi... Kupikir aku akan menekuni bidang IT. Jadi bisa dibilang aku merasa bimbang...

Kalau begitu, bagaimana dengan menjadi konsultan IT?

Konsultan IT?

Ada berbagai jenis konsultan, jadi kamu bisa mengejar karir sebagai konsultan yang ahli di bidang IT.

...Begitu ya.

Yah, dengan keluasan wawasan Itsuki-san, menurutku sebenarnya kamu bisa bekerja di berbagai bidang lain.

Shizune-san sepertinya tidak terlalu mendukungku untuk menjadi konsultan yang fokus di bidang IT.

Memang, jika aku memfokuskan diri di bidang IT, visi masa depanku akan menjadi lebih jelas. Tapi... apa itu hanya karena aku merasa lebih nyaman? Hanya karena aku lebih mahir di bidang IT, bukan berarti aku harus membatasi wawasanku.

“Kalau boleh tahu, Takuma-san itu konsultan macam apa?

“Ia termasuk konsultan strategi, tapi orangnya tidak terkungkung dalam kerangka tertentu.

Sepertinya sulit untuk menjadikannya sebagai referensi.

Tapi di sisi lain, berarti ada juga tipe konsultan yang tidak terkungkung dalam kerangka.

Takuma-san sepertinya yakin bahwa aku akan memilih jalan menjadi konsultan, tapi pada akhirnya aku sendiri yang akan menentukan pilihan karirku. Opsi untuk tetap menekuni bidang IT masih tersedia.

Namun, aku kembali teringat mengenai kejadian hari ini.

Setelah rapat umum pemegang saham, aku menyampaikan pemikiranku tentang cara agar Taiyou Construction bisa bertahan di hadapan Takuma-san dan Suzuki-san.

Dan itu diterima.

Pengetahuan yang kupelajari dengan susah payah selama ini ternyata bisa diterima dengan baik oleh mereka berdua.

Hal itu sangat membuatku senang.

Apa yang telah kupelajari selama ini, ternyata juga berlaku di dunia konsultan. Aku merasakan hal itu dengan jelas, sehingga aku jadi tertarik dengan dunia konsultan.

Selain itu, Takuma-san mengatakan bahwa konsultan itu ibarat tangan kanan bagi para pengusaha.

Jika aku berada di posisi tangan kanan bagi pengusaha, maka...

—Aku mungkin bisa mendukung Hinako.

Tennouji-san, Narika, Asahi-san, dan Taisho juga.

Aku mungkin bisa berdiri sejajar dan membantu orang-orang yang selama ini telah banyak membantuku.

Aku merasa kalau itu bisa menjadi motivasi terbesar bagiku.

“Bukannya berarti aku mendukung pemikiran Takuma-sama, ujar Shizune-san setelah memberi kata pengantar.

Tapi kadang-kadang aku sempat berpikir, jika perusahaan keluargaku dulu memiliki konsultan yang baik, mungkin perusahaan itu tidak akan bangkrut.

Di akhir liburan musim panas, Shizune-san menceritakan kisah masa lalunya padaku. Perusahaan keluarganya adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil sejak zaman Meiji, dan pernah terdaftar di Bursa Efek. Namun, setelah bubble economy pecah, perusahaannya tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan akhirnya bangkrut.

Ah, begitu rupanya.

Peran konsultan adalah mendukung para pengusaha.

Jadi, jika aku menjadi konsultan, aku bisa menyelamatkan perusahaan-perusahaan seperti itu.

...Sungguh menarik sekali.

Setelah masuk ke Akademi Kekaisaran, aku jadi sangat menyadari beban berat yang dipikul oleh Hinako dan yang lainnya sebagai putri dari keluarga konglomerat. Aku hanya bisa berusaha meringankan beban mereka, karena aku sendiri tidak memiliki perusahaan atau modal. Sebanyak apapun cita-cita yang kumiliki, tanpa dukungan itu, aku tidak bisa secara langsung membantu mereka.

Tapi jika aku menjadi konsultan, aku bisa melakukannya.

Aku bisa membantu mereka dengan kekuatanku sendiri.

Dan mungkin dengan jarak terdekat...

...Aku akan melakukannya.

Aku mengungkapkan tekad yang membara di dalam dadaku.

“Aku akan mengejar karir sebagai konsultan.

 

 

Sebelumnya  |  Daftar isi  |  Selanjutnya

close

Posting Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama