Chapter 3 —【Buku Harian】
Sekelompok
gadis SMA sedang duduk di meja dekat jendela restoran keluarga. Di tengah
keramaian, meja ini diliputi oleh keheningan yang berat. Pelayan pun tertegun
oleh keanehan itu, setelah mengantarkan makanan ringan, dia sengaja menghindari
tempat itu.
“Haaa… bisakah
kamu mulai memberitahu kami apa yang ingin kamu lakukan?”
Bunyi es
yang berbenturan terdengar. Setelah cukup lama bosan dengan keheningan tersebut,
Kitagawa Reine membuka mulutnya.
“Benar
banget~, aku juga punya pekerjaan paruh waktu~.”
Dengan
senyuman lembutnya yang biasa, Nanjo Shuna melihat dengan bingung.
“Kenapa kamu
tidak mulai membicarakannya? Kamu sangat ingin kami datang ke sini ‘kan,
Saionji-san?”
Shinonome
Shino, yang tidak suka membuang-buang waktu, berbicara dengan nada jengkel.
“Iya… benar
juga… maaf, aku akan membicarakannya.”
Aku—Saionji
Satsuki— membuka mulutku dengan berat. Aku mengacak-acak tas dan mengeluarkan
sebuah buku catatan. Sampulnya tampak pudar, sudut-sudutnya aus dan membulat
lembut. Seperti tanda perjalanan yang panjang.
“Ini…?”
“Ini adalah 【Buku Harian】 Iriya
Satoshi.”
“Siapa
itu?”
“Ia adalah orang
yang mengalami kecelakaan di depan kita pada hari upacara kelulusan.”
“Ah~ orang
itu ya~. Aku turut berduka padanya~.”
Reaksi
mereka bertiga sangat beragam, tapi semua tampak kurang tertarik. Sebenarnya,
aku juga begitu.
Sampai aku
melihat isinya.
Pada hari
ketika Iriya Satoshi mengalami kecelakaan, aku didorong olehnya. Kemudian,
karena ia mengalami kecelakaan dan dibawa dengan ambulans, aku membantu
membereskan barang-barangnya yang berserakan.
Saat itulah
aku menemukan buku catatan ini. Meskipun buku catatan ini kelihatan biasa-biasa
saja, tapi entah kenapa aku tertarik pada buku tersebut. Aku menyembunyikannya
di dalam tasku. Aku tidak tahu mengapa aku melakukan itu.
Setelah pulang
ke rumah, sambil menundukkan kepala di dalam hati, aku membuka buku catatan
ini.
Dan aku
mengetahui kebenarannya—
“Aku tidak
peduli dari mana kamu mendapatkan Buku Harian Iriya Satoshi itu dan semacamnya.
Apalagi tentang privasi dan lain-lain juga. Apa yang ingin kamu lakukan dengan
menunjukkan hal seperti ini?”
“Terima
kasih buat pengertiannya. Untuk saat ini, aku ingin kalian melihat isinya… aku
sudah tidak mengerti apa-apa lagi. Baik tentang dunia ini maupun diriku
sendiri…”
Aku hanya
bisa memeluk lenganku dan menatap lantai. Aku sudah tidak tahu apa-apa lagi.
Aku tidak bisa lagi yakin bahwa penilaianku benar. Jadi, aku memanggil Kitagawa
Reine, Nanjo Shuna, dan Shinonome Shino, yang merupakan tokoh dalam buku harian
ini dan pihak yang terlibat.
Untuk
memverifikasi jawabanku.
“Baiklah.
Aku tidak tahu apa niat Saionji-san menunjukkan buku catatan ini, tetapi kita
tinggal membacanya, kan?”
“Ya. Tolong.
Jika itu hanya kekhawatiran tak berdasar, itu saja sudah cukup. Tapi, jika
faktanya memang benar begitu…”
“Jika faktanya
memang benar?”
“Tidak, bukan
apa-apa. Untuk saat ini, ayo coba baca saja dulu.”
Ketika aku
mengatakan itu, mereka bertiga mulai membaca dengan penuh rasa curiga.
◇◇◇◇
8
April
Karena
sudah menjadi anak
SMA, aku berpikir untuk mulai menulis buku harian.
Ada sesuatu
yang luar biasa terjadi hari ini.
Ada Saionji Satsuki di sana.
Jangan-jangan,
dunia ini memang seperti itu!?
Dia
benar-benar cantik! Mirip seperti boneka. Jadi, itu
berarti...
Wow! Ada
Sano Yuuto
juga!
Aku tidak
bisa tinggal diam!
Aku harus
mencari semua 【Gadis
Elok Empar Arah】!
9
April
Aku
menemukan Kitagawa Reine!
Aku telah
menemukan wanita paling cantil
di dunia...
Aku ingin
dia memelototiku...
aku ingin dia menginjakku...
Tapi, ibunya memukulinya dan sekarang tubuhnya penuh luka di bawah seragamnya.
Setahun
lagi, penyelamatmu
akan muncul, jadi berjuanglah,
ya?
10 April
Aku
menemukan Nanjo Shuna.
Payudara macam apa itu! Dan
daya tariknya!
Aku ingin
dipeluknya.
Karena dia belum jatuh miskin, seragamnya
masih terlihat bersih...
Mungkin
ada masa-masa sulit
yang menunggumu
di depan, tapi jangan putus asa, ya?
Karena
penyelamatmu
ada di luar sana.
11
April
Shinonome
Shino juga ada di sana!
Dia sangat
cantik sampai-sampai kata ‘anggun’ sepertinya diciptakan untuk
gadis ini.
Tapi, yah, dia juga yang paling cabul di antara keempatnya, jadi penampilan itu tidak bisa
dipercaya.
Namun, kamu seharusnya jangan memiliki
tatapan yang begitu putus asa...
Tahun
depan, kamu akan menemukan pria
yang kamu cari,
Sano Yuuto.
14
April
Pencarian
teman Shino sudah
dimulai.
Dia
berjalan di lorong dengan aura anggun, mendominasi semua orang hanya dengan
satu tatapan.
Mataku
bertemu matanya sejenak, tapi aku segera mengalihkan pandangan.
Aku
sangat gugup!
Habisnya
dia terlalu cantik, loh?
Mana
mungkin aku bisa menatapnya secara langsung...
Seluruh
tubuhku bergetar!
Tapi,
sepertinya aku tidak akan tertangkap
dalam filter temannya...
Kenyataan
memang kejam...
15
April
Shuna
sedang membantu membereskan gudang olahraga.
Tentu
saja, aku menyukai daya tariknya, tetapi aku juga menyukai kebaikan hatinya.
Rasanya
sungguh mengagumkan dia begitu cepat mengulurkan tangan
kepada seseorang yang membutuhkan.
Tak
berlebihan rasanya jika julukan 【Gadis
Suci】
sepertinya diciptakan untuk Shuna!
Ngomong-ngomong,
aku tak sabar menunggu musim panas tiba.
Kira-kira
kapan sih kita bisa bebas dari jaket olahraga?
16
April
Ketika
Reine berjalan di lorong, suasananya
langsung berubah toral.
Rasamua seolah-olah musim dingin telah tiba.
Bukan
hanya tsundere, itu benar-benar tundra.
Tapi,
itulah sebabnya senyuman
Reine sangat berharga.
17
April
Sangat
berkebalikan dengan Reine, keberadaan Satsuki langsung mencerahkan suasana saat dia berjalan
menyusuri lorong.
Dia penuh
energi dan menjadi sosok yang menenangkan
bagi orang-orang di
sekitarnya.
Tidak mengherankan kalau ada
banyak anak laki-laki yang salah paham
padanya.
Aku juga
salah satunya sih.
Tidak,
sampai sekarang pun masih...
◇◇◇◇
“Uwahh...
menjijikkan banget...”
“Yah, namanya juga anak cowok~”
“Benar
juga. Ini hanya buku harian rahasia yang sangat biasa. Selain itu, aku bukan gadis cabul.”
Buku
harian ini sepertinya dimulai sejak dirinya
masuk kelas 1 SMA. Di bagian awal, dituliskan tentang kami 【Gadis Elok Empat Arah】.
Awalnya aku juga tidak ingin
membacanya, dan berpikir untuk berhenti di sini, tapi rasanya ada yang janggal.
“Aku
ingin bertanya pada kalian semua,
bukannya kita mulai dipanggil【Gadis Elok Empat Arah】
saat kelas 2?”
Mereka
bertiga menatapku dengan ekspresi terkejut.
“...Benar.
Sebenarnya, aku bahkan tidak mengenal
tentang kalian. Sampai aku terlibat dengannya.”
“Kalau
dipikir-pikir lagi, memang
benar...”
“Jangan-jangan Iriya-kun yang pertama
kali menyebut kita 【Gadis
Elok Empat Arah】?”
“Mungkin
itulah teori yang paling mungkin.”
Aku juga sudah memikirkan hal itu dan
mengantisipasinya. Itulah sebabnya aku ingin bertanya.
“Jadi, di
antara kita, apa ada yang tahu tentang Iriya Satoshi?”
“──”
“Sudah kuduga... kita semua tidak mengenalnya...”
Lagipula,
aneh rasanya jika ia bisa mengetahui namaku pada hari upacara
penerimaan siswa baru. Aku menjadi gravure idol pada musim panas kelas satu SMA. Kecuali teman-teman semasa SD dan SMP-ku, mana
mungkin ada orang lain yang mengenalku
sebelum aku dikenal publik.
Ketika aku
menatap wajah ketiga orang lainnya, sepertinya mereka
memiliki perasaan yang sama. Kamu kemudian secara
serntak melihat kembali 【Buku Harian】.
“Jika
dibaca dengan seksama, rasanya ada banyak
hal yang aneh... Kenapa Iriya Satoshi yang masih kelas
satu tahu bahwa aku akan bertemu dengannya saat aku kelas dua...? Tidak, kenapa ia bisa mengetahui kalau orang itu
adalah orang yang ditakdirkan untukku?”
“Aku juga
berpikir demikian~.
Seharusnya tidak ada yang tahu kalau uang perusahaan
ayahku digelapkan~.”
“Sekarang setelah kamu menyebutkannya,
bagaimana dirinya bisa
tahu bahwa aku mengalami kekerasan dari ibuku... Seharusnya tidak ada yang tahu
selain pria itu...”
Es di
dalam gelas berbunyi saat hancur. Ada kecemasan dan ketegangan yang
bercampur di dalam sorot maya kami,
keringat mulai menetes di dahi.
“...Ini
memang terasa menyeramkan.”
Kitagawa
mengatupkan tangannya di depan wajahnya dan bergumam.
Kami semua memikirkan hal yang sama.
“Pokoknya, ayo kiya
lanjutkan membaca...”
Perkataanku
membuat semua orang mengangguk setuju.
Bayangan ketakutan menyelimuti kami berempat seolah-olah kami sedang membuka
kotak Pandora. Namun, cahaya keingintahuan intelektual mengusir bayangan itu,
dan tangan kami tidak bisa berhenti untuk membuka tutupnya.
◇◇◇◇
1
Mei
Aku sudah
banyak memikirkannya, dan aku memutuskan, jika dunia ini memang dunia 【LoD】, aku
hanya akan menikmati ceritanya sebagai penonton.
Aku juga
ingin berteman baik
dengan para heroine.
Tapi
sebagai penggemar, aku memutuskan untuk tidak ikut campur dalam cerita ini.
Aku akan
menyaksikan cerita mereka dari tempat duduk terbaik.
21
Juli
Satsuki
menjadi gravure idol.
Dia sungguh
mengagumkan...
3
Oktober
Shino menduduki peringkat satu di angkatannya.
Dia sama
sekali tidak terlihat senang.
Mungkin
karena dia bertemu tunangannya kemarin. Dia kelihatan murung.
1
November
Terjadi
kasus penggelapan di perusahaan orang tuanya Shuna.
Kasihan
sekali...
3
Desember
Reine
menolak orang lain.
Dia
benar-benar dikucillkan.
1
Januari
Sano Yuuto punya kepribadian yang brengsek banget...
Jika
protagonisnya begini sih,
aku juga jadi sedih...
Yah,
meskipun begitu, aku yakin sifatnya akan
membaik setelah menjadi kelas dua dan 【LoD】 dimulai.
8
April
Aku sudah
menjadi murid
kedua. Akhirnya cerita dimulai. Aku akan mengawasi cinta mereka sebagai penonton.
15
Mei
Si brengsek itu benar-benar bajingan. Tidak,
maaf, aku bilang brengsek karena Sano memilih pilihan terburuk.
Satsuki ingin meminta nasihatnya, tapi ia justru menolaknya. Ia menyukai Satsuki, ‘kan?
11
Juni
Ia
melihat Reine dikerumuni oleh laki-laki dan berteriak menghampirinya!
Ia memang si protagonis! Akhirnya, dirinya sadar............ eh, apa yang dilakukan
brengsek itu!?
Padahal cuma dipelototi sebentar, si brengsek itu malah berkata,
“Ah, tidak ada apa-apa.” Tidak bisa begitu juga
kali!?
5
Juli
Kemeja
putih Shuna meledak karena ukuran dadanya yang
besar.
Seorang pria sejati
seharusnya tahu apa yang harus dilakukan, kan?
............
Ya, ya, aku sudah menduganya.
Kamu cuma si brengsek yang hanya menatapnya saja. Si biadab itu malah mencoba
untuk melepasnya...
Shuna
sangat ketakutan dan melarikan diri. Wajar saja
lah.
Tunjukkan
kemurahan hatimu dengan meminjamkan bajumu padanya!
4
September
Sano-kun
menemukan catatan Shino yang bertuliskan “Aku ingin teman yang setara.”
Dan dia
menantang.
“Kalau
aku menang, ayo kita berteman!”
Ia
mengumumkannya dengan bangga.
Apa akhirnya ia bisa menjadi protagonis yang
baik?
8
September
... Jadi,
apa kamu penjelasannya?
Kamu sama sekali tidak belajar,
kan!?
Itu sih tindakan omong kosong, dasar keparat!
Kenapa kamu malah nongkrong di arcade permainan!?
Aku? Aku
sudah menyelesaikan belajar untuk ujian.
1
Oktober
Aku tidak
bisa berharap apa-apa dari Sano.
Jika
bisa, aku juga ingin berteman
dengan para heroine.
Aku tahu kalau seharusnya aku tidak boleh mempengaruhi skenario,
tapi aku sudah tidak tahan
lagi! Aku juga ingin bergaul dengan para heroine!
Cerita
tentang karakter sampingan yang mengalahkan protagonis yang brengsek semakin
banyak. Aku akan melakukannya.
7
Oktober
Aku
berhasil berbincang dengan para heroine!
Rasanya
luar biasa menyenangkan!
Aku tahu
hobi dan kesukaan semua orang, jadi itu wajar saja.
Aku
hampir tidak pernah ngobrol dengan perempuan di kehidupanku sebelumnya, tapi
aku berusaha sebaik mungkin.
Pertama-tama,
dimulai dari berteman.
8
Oktober
Ketika
aku menyapa Satsuki, dia bertanya, “Siapa
ya?”
Aku sangat
sedih...
Kurasa jauh
di lubuk hatinya dia tidak ingin berurusan denganku......
Aku
merasa terpuruk...
9
Oktober
Aku
bahkan tidak diingat oleh ketiga orang lainnya...
Rasanya sungguh
menyedihkan...
Padahal kami
berbincang dengan sangat asyik,
tapi apa semua itu hanya kebohongan...?
12
Oktober
Nilai ujianku terlalu jelek... aneh
sekali.
Kupikir
aku mendapatkan nilai sempurna...
Selalu saja
seperti ini...
18
Oktober
Jadi
begitu rupanya...!
Akhirnya
aku tahu kenapa nilaiku tidak kunjung membaik.
Gadis
yang duduk di sebelahku menunjukkan hasil ulangannya.
Namun,
meskipun jawaban kami
sama persis, jawabanku dianggap salah, tapi jawabannya dianggap benar.
Dunia ini
adalah 【LoD】.
Secara
skenario, itu akan menjadi masalah
jika aku mendapatkan peringkat pertama. Sama seperti si Nob○ta
yang pasti hanya bisa mendapatkan nilai 0.
Aku pernah melihatnya di media sosial, ada kalanya
jawaban yang benar malah diberi tanda salah.
Meski aku
menyadari semuanya,
tapi itu tetap
membuatku marah.
Seharusnya
aku tidak kalah dalam olahraga maupun belajar, tetapi hasilnya hanya
setengah-setengah.
Aku
memutuskan untuk menyebut ini sebagai [kekuatan
paksa dunia].
25
Oktober
Alasan
kenapa para heroine juga melupakanku karena [kekuatan paksa dunia]. Sudah kuduga. Pasti benar begitu.
Namun,
aku merasa seperti melupakan sesuatu yang penting...
28
Oktober
Aaaah!
Ini gawat!? Aku
mulai mengingat banyak hal!?
Jika
dunia ini memang dunia
【LoD】, maka
para heroine akan musnah jika keadaannya terus
begini.
Karena
tingkat kesukaan mereka berempat dengan protagonis tidak meningkat sama sekali,
jadi itu akan menuju pada akhir yang buruk...
Ah, apa yang harus kulakukan. Aku
tidak ingin para heroine mati...
Tapi,
sepertinya aku melewatkan sesuatu yang lebih penting...
31
Oktober
Hari ini,
aku melihat diriku terpantul di cermin lagi.
Aku
sempat berharap bereinkarnasi sebagai Sano Yuuto, tapi maua bagaimanapun kamu melihatnya, aku adalah 【Iriya
Satoshi】.
Ah, akulah karakter sampingan yang pasti
akan terlibat dan mati di ending buruk, si 【Mr. Korban Kecelakaan Lalu Lintas】 itu...
1
November
Kenapa
aku malah
melupakan itu...
Demi bisa
bertahan hidup, aku tidak bisa hanya mengandalkan rute individu.
Satu-satunya
cara agar kami semua selamat adalah ending harem, tapi jika terus begini, Sano
tidak akan bisa meningkatkan hubungannya
dengan gadis-gadis ini.
6
November
Seriusan...?
Semuanya
dibuat lenyap oleh
'kekuatan paksa dunia'...
Ya,
memang begitu.
Masalah
para heroine harus diselesaikan oleh 【Sano Yuuto】, bukan 【Iriya
Satoshi】.
Dengan kata
lain, bukan aku yang harus melakukannya, melainkan Sano.
10
November
Satsuki
kembali meminta saran kepada Sano.
Sepertinya
pekerjaan gravure-nya tidak berjalan dengan baik. Aku tahu.
Jika dia
tidak mendapatkan peringkat tinggi di pemungutan suara berikutnya, dia akan
dipaksa menjadi pelacur. Dia akan diperkosa oleh banyak pria, dan akhirnya dia
akan putus asa dan bunuh diri.
15
November
Aku takkan
membiarkannya. Jika si
brengsek itu tidak mau bergerak,
biar aku yang akan melakukannya.
Kurasa aku
hanya perlu membeli kartu pemungutan suara dan kupon untuk acara tanda tangan
yang disertakan dalam buku foto Saionji Satsuki.
Hmm~, sama sepertinya di versi
aslinya, Satsuki harus masuk dalam peringkat,
jadi harusnya dengan seratus buku yang dibeli Sano dari uang hasil kerjanya,
Satsuki bisa masuk peringkat, tetapi si bajingan itu malah asyik dengan
gambar-gambar erotis dari light novel. Yup,
tidak ada gunanya berharap padanya. Yang lebih penting, jangan ragu untuk
menekan tombol pemesanan.
Bagaimanapun juga, demi membeli buku
foto itu, aku harus mengeluarkan puluhan ribu yen...
Jangan
ragu, Iriya Satoshi!
Aku sudah
menabung untuk saat ini...!
Amazon,
klik!
20
November
Buku foto
Satsuki akhirnya tiba
di rumahku. Seratus buku...
Untuk
sementara, aku mendaftarkan semuanya atas nama Sano Yuuto, dan hanya menuliskan alamat
rumahnya pada kupon.
24 Desember
Satsuki
masuk peringkat!
Sano
tampaknya benar-benar pergi ke acara tanda tangan.
Dia pergi
dengan santainya,
padahal tidak tahu apa-apa...
25
Desember
Sebenarnya,
dia mempunyai potensi yang luar biasa. Jika
dia berhasil masuk
peringkat, popularitasnya akan meningkat, dan dia akan melangkah maju sebagai
gravure idol.
Selain
itu, Satsuki berterima kasih atas 'perhatian' Sano.
Dengan begini, perasaan cintanya pada Sano
takkan menghilang.
Hah~
setidaknya, aku bisa menghindari ending buruk untuk Satsuki.
Tapi apa yang harus kulakukan dengan buku foto ini,
ya...?
10
Januari
Aku
menyadari bahwa mengikuti skenario demi
membantu Satsuki itu mungkin.
Sekarang,
aku akan membantu Reine.
Kisahnya
adalah Sano yang seharusnya peduli dan pergi ke rumahnya setelah melihat bekas
pukulan di wajah Reine.
Dalam
perjalanan, dia menemukan dompet yang
rupanya itu milik ibu Reine.
Ibu Reine
memang brengsek.
Suasana
hatinya sedang memburuk pada hari itu karena kehilangan dompetnya.
Jika Sano
tidak pergi, Reine pasti akan dipukuli
sampai mati... tetapi seperti biasa, si bajingan itu tidak
pergi.
Dia lebih
ingin bermain game di rumah.
Sialan!
14
Januari
Hari itu akhirnya tiba, tapi aku tidak bisa menemukan dompetnya...
Kalau
dipikir-pikir, di versi aslinya tidak ada yang menuliskan
di mana dompet itu berada...
Aku
berencana memberikan dompet ibu Reine kepada Sano dan memintanya untuk mengantarkannya, tapi ini
tidak bisa dilakukan...
Untuk
sementara, aku memutuskan untuk menjalankan rencana B yang sudah disiapkan agar
Reine tidak mati.
Apa
'kekuatan paksa dunia' akan berfungsi atau tidak, semuanya tergantung pada
keberuntungan.
15
Januari
Berhasil.
Aku tidak
ingat dengan jelas seperti apa dompet ibu Reine.
Tetapi
aku membeli dompet mahal yang terlihat serupa dan memasukkan sejumlah uang yang
cukup banyak ke dalamnya.
Ibu Reine
terlihat lebih muda dari usianya. Namun, sifat
aslinya benar-benar brengsek. Dengan senyum yang ramah, aku
menyerahkan dompet tiruan ibu Reine dan memperkenalkan diri sebagai 【Sano Yuuto】.
Aku
menyampaikan niat untuk bertemu Reine besok, lalu aku keluar dari apartemen
tempat Reine tinggal.
20
Januari
Bagus.
Usahaku
sukses besar.
Reine bisa menjadi akrab dengan Sano.
Sano
tidak tahu apa-apa, tetapi bagi seorang pecinta wanita sepertimu, mendapatkan
perhatian positif dari Reine adalah keberuntungan.
Meskipun
menjengkelkan, ini semua demi keselematan
hidupku. Tolong, ya?
21
Januari
Setidaknya,
dompet yang mirip sudah ditemukan.
Ternyata
itu dompet KW...
22
Januari
Tentang menyelamatkan
Shino.
Sebenarnya,
itulah yang paling sulit.
Karena
Shino mencari seseorang yang bisa sejajar dengannya.
Jika
dibiarkan, dia akan dipaksa menikah dengan pria tua yang tidak disukainya.
Apalagi, pasangannya adalah pria brengsek
yang memiliki kecenderungan sadis.
Seperti
biasa, Sano menantangnya,
tetapi keesokan harinya ia terlihat membaca light novel dengan sampul yang
erotis di toko buku.
Kamu bilang kamu akan menang di ujian, kan?
1
Februari
Hari
ujian.
Aku
memikirkan cara untuk menang di ujian.
Demi
melakukannya, aku memutuskan untuk memanfaatkan 'kekuatan
paksa dunia'.
28
Februari
Sepertinya
berhasil.
Sesuai
rencanaku, Sano berhasil mengungguli
Shino di ujian.
Sebenarnya,
itu hanya ujian pengganti.
Meskipun
begitu, aku dan Sano mengikuti ujian pada hari yang sama.
Biasanya,
ujian pengganti tidak mungkin dilakukan.
Namun,
dunia ini mengikuti skenario yang ditulis oleh si brengsek.
Aku menulis nama 【Sano Yuuto】 di lembar jawaban ujian dan
menyerahkannya.
Biasanya,
ini akan mencurigakan, tapi aku percaya pada 'kekuatan paksa dunia'.
Hasilnya,
sepertinya Sano menerima lembar jawabanku.
Dia
berada di peringkat teratas di seluruh negeri, hampir mendapatkan nilai
sempurna dan membuat heboh di sekolah.
Dengan begini, Shino pasti akan mengakui
Sano.
Kemampuanku
yang sebenarnya lebih tinggi dari Shino.
Jadi,
mengalahkan Shino dengan ujian pengganti tidak terlalu sulit.
Meskipun
begitu, aku merasa lega. Mulai
sekarang, Shino pasti akan mulai memperhatikan Sano.
1
Maret
Shino dan
Sano sudah semakin
akrab. Selamat, selamat...
Kek.
Entahlah,
tetapi lembar ujian asli Sano sudah dikembalikan
ke mejaku, dan dia hanya mendapatkan sekitar lima
puluh persen...
Bagaimana
dirinya bisa
berpikir untuk menantang Shino dengan hasil seperti ini...
Karena
aku baik hati, aku menyimpan lembar ujian itu di dalam sepatu Sano.
3
Maret
Bagaimana
caranya aku bisa
membantu heroine terakhir, Shuna...
Perusahaan
orang tua Shuna sekarang berada di ambang kebangkrutan. Dan mereka berhutang
kepada lintah darat.
Orang-orang
dari rentenir yang mengincar tubuh Shuna pasti akan segera datang.
Aku bisa
saja meminjamkan uang kepada mereka dan itu akan
menyelesaikan masalah, tapi itu berarti tidak sesuai dengan 'kekuatan paksa
dunia'.
Seharusnya,
Sano yang memesan produk dari perusahaan Shuna untuk menyelamatkannya, tetapi
aku sama sekali tidak bisa berharap padanya.
Ngomong-ngomong,
perusahaan apa itu?
4
Maret
Setelah
menyelidiki perusahaan orang tua Shuna, aku mulai mengingat
banyak hal. Itu adalah perusahaan percetakan. Sano akan menulis light novel
untuk menyelamatkan Shuna.
Dan dirinya akan
meminta percetakan orang tua Shuna untuk mencetaknya.
Aku tidak
tahu dari mana biaya percetakannya berasal, tetapi ya, begitulah. Dan entah
bagaimana, itu terjual.
Aku ingin
membaca isinya, tetapi sekarang
itu bukanlah hal yang penting.
Konsepnya
benar-benar lemah.
Sano di
dunia ini tampaknya merasa repot untuk melakukan tindakan semacam itu untuk
membantu Shuna,
jadi aku tidak punya pilihan lain selain menulis dengan nama 【Sano Yuuto】.
Karena
ada 'kekuatan paksa dunia', aku memutuskan untuk menjiplak judul yang ditulisnya. Kalau tidak salah, judulnya
adalah 【Reinkarnasi】.
Aku belum
pernah menulis buku sebelumnya, tetapi ini menyangkut nyawa Shuna.
Seratus
ribu kata dalam seminggu... Aku harus berusaha...
11
Maret
Akhirnya aku berhasil menyelesaikannya tepat waktu...
Aku
mengajukan permohonan atas nama 【Sano Yuuto】 ke
perusahaan Shuna. Dengan ini, Shuna seharusnya tidak perlu menjual tubuhnya
lagi.
15
Maret
Entah
bagaimana, tulisan bodoh beratus-ratus halaman ini terjual...
Mungkin
berkat 'kekuatan paksa dunia'.
Padahal
aku tidak memiliki bakat menulis.
22
Maret
Aku
melakukan cetak ulang dan mengajukan permohonan lagi ke perusahaan Shuna.
Bagus,
bagus.
Sepertinya
aku bisa mengumpulkan uang untuk Shuna pergi kuliah.
30
Maret
Ngomong-ngomong,
kamu benar-benar brengsek, ya?
Bagaimana
bisa kamu berbicara dengan begitu bangganya tentang sesuatu yang tidak kamu
ketahui... Hmm, tapi berkat kebodohanmu itu, kemungkinan nyawaku selamat
meningkat, jadi tidak apa-apa sih.
Tapi, aku masih merasa tidak puas...
8
April
Aku sudah
menjadi siswa kelas 3.
Para
heroine dan Sano berada di kelas yang sama.
Skenario 【LoD】 berjalan
lancar, dan tingkat ketertarikan heroine juga meningkat.
Rasanya ia hanya melakukan gerakan bodoh,
tetapi mungkin itu adalah kelemahan karena jatuh cinta.
Alih-alih
menurun, tingkat kesukaan padanya
justru meningkat.
15
Mei
Sano kelihatannya bersenang-senang bersama para
heroine...
Semuanya demi bertahan hidup...
18
Juni
Aku tidak
ingin melihat para heroine 【LoD】 yang
sangat kusukai itu lagi. Melihat mereka tersenyum terasa menyakitkan...
Sungguh
memilukan melihat mereka tersenyum pada Sano....
21
Juli
Seharusnya
tidak ada pilihan aneh yang perlu dipilih sampai sejauh ini.
Untuk sementara,
kerja bagus,
diriku.
Mulai
sekarang, aku perlu fokus pada diriku sendiri untuk
sementara waktu.
Dengan
kemampuanku sekarang, kurasa aku bisa lulus dari universitas yang kuinginkan di kehidupan
sebelumnya.
Tapi aku
tidak boleh lengah.
Satu-satunya
cara untuk mengatasi trauma ujian adalah dengan mengikutinya lagi.
15
Agustus
Aku harus
mulai mencari uang sekarang.
Setelah
lulus universitas, aku ingin menjalani kehidupan santai di pedesaan!
17
September
Aku
mengamati Sano dan para heroine dari jauh, dan sepertinya semuanya benar-benar
baik-baik saja.
Bahkan bayi yang bermain game galge
pun bisa mendapatkan ending harem.
31
Oktober
Akhirnya,
pengakuan. Aku akan mengawasinya.
1
November
Yang benar
saja...
Si brengsek
itu, ‘menunda’ jawabannya.
Ini
berarti ending bencana sudah pasti...
2
November
Kenapa?
Dari situ bisa menuju bad ending?
Seharusnya itu pilihan yang mudah...
10
November
Hanya
berdasarkan bukti situasional, sepertinya Sano terus memilih pilihan terburuk
dari situasi itu.
Tingkat
ketertarikan heroine padanya tetap
setengah-setengah...
11
November
Para
heroine merasa menderita karena tidak dipilih oleh Sano.
Sungguh
menyakitkan mengingat tindakan Sano di masa lalu bagi mereka......
20 November
Aku belum
bisa menyerah.
Meskipun
aku sudah berada di jalur ending bencana, pasti ada sesuatu yang bisa
kulakukan.
29
November
Aku tidak
bisa menghentikannya...
Apa pun
yang kulakukan, aku terhalang oleh ‘kekuatan
paksa dunia’.
2
Desember
Aku tidak
bisa menemukan celah dari ‘kekuatan
paksa dunia’.
13
Desember
Mustahil.
Tidak peduli
seberapa keras aku berusaha, aliran ini tidak akan
berhenti.
Kami
semua akan mati tertabrak truk pada hari kelulusan...
Tidak
mau, tidak mau... aku tidak ingin mati...
15
Desember
Aku takut,
aku takut, aku takut, aku takut, aku takut, aku takut...
16
Desember
Aku tidak
ingin mati, tidak ingin mati, tidak ingin mati, tidak ingin mati, tidak ingin
mati...
Siapa saja... seseorang tolong aku...
20 Desember
Kenapa
aku harus mati...?
Aku sudah
berusaha keras,
‘kan...?
24
Desember
Saat aku sedang terpuruk dalam penderitaan
di halaman sekolah, Reine duduk di bangku seberang.
Lalu, Reine
pergi dengan Sano sambil terlihat senang.
25 Desember
Hari ini
juga, Reine duduk di bangku sana.
Tanpa
berkata-kata, dia memberiku kopi kaleng.
“...Kenapa?”
Ketika
aku bertanya, Reine menjawab,
“Aku
bisa menjadi seperti sekarang karena ia telah berbuat baik padaku...”
“Jadi,
aku hanya membagikan sedikit dari kebaikan itu denganmu.”
Lalu dia
tersenyum dan berkata,
“Aku yakin
seseorang akan membantumu. Semangat ya.”
26
Desember
Ketika aku
ingin berterima kasih untuk kopi kalengnya.
“...Siapa?” dia bertanya demikian.
9
Januari
Aku
kehilangan kartu pelajarku...
Memalukan.
“Apa
ada masalah~?”
Shuna
berdiri dengan senyuman.
10
Januari
Aku
mencarinya sampai larut malam,
tapi akhirnya tidak menemukannya.
Saat aku
berangkat sekolah pagi hari,
aku menemukan kartu pelajarku di kotak sepatu.
Di
dalamnya ada sebuah surat.
“Lain kali
jangan sampai kehilangan lagi ya~?”
11
Januari
Aku pergi
untuk mengucapkan terima kasih padanya.
“Aku~?
Aku tidak menemukan
kartu pelajar itu kok~?”
24
Januari
Melawan
cerita dengan cerita.
Aku pergi
ke perpustakaan untuk mencari ide.
28
Januari
Aku
membaca semua cerita.
“Kenapa
kamu begitu putus asa, mencari sesuatu setiap hari...?”
Shino mendadak menyapaku.
Aku merasa ragu, tetapi sambil
menyembunyikan kata 【Lod】, aku
menyampaikan secara fragmentaris bahwa aku sedang mencari petunjuk untuk keluar
dari situasiku.
“Itu
pemikiran yang menarik...”
Dia
mengangguk dengan penuh minat tanpa ragu.
Kami
saling bertukar ide, tetapi tidak ada kesimpulan yang dicapai.
“...Maaf,
aku harus pergi karena sudah waktunya untuk bertemu dengannya.”
Dia tidak
mempercayai ceritaku.
Dia pasti
melihatku sebagai seseorang yang mengalami masalah mental.
Namun,
mengapa Shino mau menemani sampai sejauh ini?
“Karena
kamu terlihat kesepian, tatapan
matamu tampak seolah-olah kami bisa
menghilang kapan saja...?”
Lalu,
saat pergi, dia berkata,
“Hari
ini menyenangkan. Jika ada yang terjadi, silakan hubungi aku lagi,
Shinonome Shino.”
29
Januari
Karena suasana hatiku mulai sedikit lebih ringan, aku
pergi untuk mengucapkan terima kasih padanya.
“Maaf,
tapi kamu siapa ya...?”
2
Februari
Aku sudah
mencapai batasku.
Sampai bernafas
pun terasa menyakitkan.
Pikiran
dan tubuhku di ambang kehancuran.
Dalam perjalanan
pulang dari ujian masuk.
Saat aku
secara alami mencoba melangkah ke perlintasan kereta api,
“Jangan!”
Satsuki menghentikanku.
Seharusnya
dia tidak mengenalku, tetapi dia menangis
tersedu-sedu dan marah.
“Jika
kamu merasa kesulitan, bicaralah
padaku! Aku pasti akan membantumu!”
Kenapa
dia peduli padaku?
“Aku
bisa seperti sekarang karena... aku diselamatkan oleh orang yang kucintai saat
masa-masa sulit.”
6
Februari
Dalam
perjalanan menuju ujian masuk kampus,
aku melihat Satsuki
di kereta.
“Hmm,
apa kamu punya urusan denganku?”
17
Februari
Bahkan di
dunia ini pun, kamu masih
menyelamatkan hatiku...
Terima
kasih.
Berkat dirimu, aku sudah mantap memutuskannya.
18
Februari
Walaupun ‘kekuatan
paksa dunia’
tidak terkalahkan.
Pasti ada
cara untuk menyelamatkan mereka.
Jika aku
mengorbankan nyawaku...
19
Februari
Aku pasti
akan menyelamatkan mereka.
20
Februari
Pasti ada caranya.
21
Februari
Pasti...
ada.
22
Februari
Tidak
ada...
Tidak
ada...
Kenapa...
23
Februari
Apa kamu benar-benar ingin
membunuhku dan mereka!?
Jawab aku, dasar bajingan!
28
Februari
Tolong...!
Nyawaku
tidak masalah...
Karena di
kehidupan sebelumnya dan sekarang aku tidak menjalani kehidupan dengan baik, kamu bebas melakukan
apa pun padaku...
Tapi
tolong, jangan biarkan mereka...
Tolong selamatkan
mereka...
1
Maret
Sano.
Semua ini
karena pilihanmu.
Kenapa
kami harus mati karena ulahmu?
2
Maret
Aku pasti
akan membalas dendam...!
3
Maret
Aku tidak
tahu nama, wajah, atau keberadaannya...
7
Maret
Aku tidak
ingat, aku tidak ingat, aku tidak ingat...
Sial,
sial, sial, sial!
8
Maret
Aku hampir
tertabrak mobil. Tapi, aku berpikir.
Kalau toh
aku akan tertabrak, kenapa
tidak...?
9
Maret
Aku
mendapat satu ide...
Cara
untuk membalasnya...
Cara
untuk menghancurkan skenario...
10
Maret
Sebuah
kalimat yang muncul di ending bencana.
“Seorang
pelajar tertabrak truk yang melanggar lampu merah. BAD END.”
Dan
ilustrasi [Iriya
Satoshi] yang
tergeletak berlumuran darah.
Kalian
yang kejam.
Kalian
pasti merasa puas jika semua heroine mati dan membuat orang salah paham.
Tapi,
tidak ada yang tertulis bahwa ‘para heroine
telah mati’.
Jika
begitu, setelah skenario berakhir, tidak ada yang aneh jika heroine masih
selamat, kan?
12
Maret
Kematian
ku sudah dipastikan.
Aku masih
belum menemukan cara untuk menghindarinya.
Tapi, aku
akan menyelamatkan Satsuki
dan yang lainnya.
Itu pasti
ending yang tidak diinginkan
bagi kalian, ‘kan?
13
Maret
Besok
adalah hari kelulusam.
Dan juga
hari kematianku.
Entah
kenapa, anehnya hatiku
terasa tenang.
14
Maret
Tekad
untuk mengorbankan nyawalah yang membawa kemenangan.
Selamat
tinggal.
◇◇◇◇
Saat
matahari mulai terbenam di sore hari, awan kelabu kusam menutupi langit, dan
gelas-gelas kosong serta es yang mencair berserakan di meja. Kami menatap 【buku harian】 yang terasa menyeramkan.
“H-Hahaha.
Ini pasti bohong... Ia mungkin menguntit kita
atau semacamnya, ‘kan?”
Kitagawa-san lah yang pertama kali berbicara.
“Kitagawa-san...?”
Kitagawa-san
bersandar dengan satu lengan di siku, menutupi wajahnya dan tertawa dengan cara
yang mencurigakan.
“Aku harus
menanyai Iriya Satoshi saat dirinya sadar nanti.
Ya, benar....”
“Kitagawa-san”
“...
Apa sih? Apa ada yang ingin kamu katakan, Saionji-san?”
Kitagawa-san
menatapku dengan tatapan tajam yang keruh.
“Sebenarnya
kamu menyadarinya sendiri, ‘kan...?”
“Kghh!
Kalian sendiri bagaimana!? Hal seperti ini...Hal semacam ini mana mungkin terjadi, ‘kan!?”
Suara
marah yang tajam menggema di dalam toko.
“Tenangkan
dirimu...”
“Bagaimana mungkin aku bisa merasa tenang! Tiga tahun kita, perasaan kita, semua itu ternyata dibuat oleh
seseorang... itu... ugh.”
Kitagawa-san
yang merasa mual langsung berlari ke toilet. Aku juga tidak
bisa mempercayai semuanya.
Kebenaran
yang tertulis di dalam [Buku Harian]—itu adalah sesuatu yang sepenuhnya
membalikkan semua yang kami percayai selama tiga tahun semasa SMA kami.
Di dalam
[Buku Harian] Iriya Satoshi, segala hal tentang kami ditulis dengan rinci. Tidak, bahkan rasanya terlalu rinci.
Kalau
hanya satu episode saja, mungkin itu bisa
dianggap kebetulan, tetapi ini rasanya
seolah-olah kami selalu diawasi oleh seseorang.
Kami
adalah karakter dalam dunia 【LoD】,
boneka yang diprogram untuk menyukai Sano Yuuto.
Begitu aku memikirkannya seperti itu, dunia ini tiba-tiba
terasa menakutkan.
“Ta-Tapi...Kalau begitu, siapa
sebenarnya Iriya Satoshi ini?”
Nanjo-san,
yang biasanya dikenal sebagai 【Gadis Suci】
dan selalu bersikap tenang, suaranya kini
terdengar gemetar.
“Entahlah, aku
tidak tahu... hanya saja, ia
mungkin berada di dimensi yang berbeda dari dunia kita... mungkin sebagai entitas yang lebih tinggi...”
Shinonome-san
mungkin yang paling berkepala dingin di antara kami.
Secercah rasa ingin tahu intelektual terlihat di balik
ketakutannya.
“…Aku
juga setuju dengan pendapat Shinonome-san. Aku tidak tahu mengapa dia datang ke
dunia ini. Tapi, jika dilihat dari
isi tulisan ini….”
“Ia
berseteru dengan pencipta dunia ini, ‘kan?”
Aku
mengangguk.
“Ini
hanya sekedar hipotesisku saja, tapi mungkin Iriya Satoshi
dihukum di dunia yang lebih tinggi. Jadi, ia dijatuhkan ke dunia kami yang
lebih rendah, yaitu dunia 【LoD】?”
“Bi-Bisa
jadi begitu~! Karena bagian
akhir 【Buku Harian】dipenuhi
dengan makian, kan~?”
“Seperti
biasa, Shinonome-san memang hebat.”
“Tidak,
ini cuma khayalan
yang tidak berdasar sama sekali,
hanya omong kosong belaka… Jika orang lain mendengarnya, mereka pasti akan membawaku
ke rumah sakit jiwa karena
dianggap gila.”
Meskipun dia berusaha merendahkan diri, apa
yang dikatakan Shinonome-san sangat tepat.
“Jika
ada satu kebenaran, Iriya Satoshi lah yang
mengendalikan 【Protagonis】
Sano Yuuto, yang berusaha membawa kita menuju
【Bad
EnD】, dan berhasil menjauhkan kita dari
takdir kematian.”
“Ugh.”
【Buku Harian】 ini menuliskan tentang 【Bad EnD】. Sepertinya salah satu dari kami akan mati jika
itu terjadi. Dan kuncinya dipegang oleh Yuuto-kun.
Tindakan Yuuto-kun
akan menentukan nasib kami.
Hanya saja──
“Aku masih
tidak bisa mempercayainya! Kita selalu diselamatkan oleh Yuuto-kun, ‘kan!?”
“Benar sekali~! Penyelamat
kita adalah Yuuto-kun~!?”
“Ak-Aku
mengerti. Kita jatuh
cinta pada orang yang sama. Kita
memiliki perasaan yang sama untuk percaya… hanya saja…”
Keinginan
kami agar apa yang tertulis di 【Buku Harian】
ini hanyalah fiksi dan bercandaan jelek tidak bisa ditahan, dan
aku tanpa sadar membentak
Shinonome-san, tetapi aku menyesal. Shinonome-san pasti memiliki perasaan yang
sama.
“…Kalau
begitu, mari kita buktikan.”
“…Kitagawa-san?”
Kitagawa-san
kembali ke tempat duduknya dengan ekspresi lesu seperti hantu.
“Mari
kita telepon Yuuto
sekarang. Dan tanyakan tentang isi Buku Harian ini.”
“Be-Benar
juga~! Itu memang
pilihan terbaik, ‘kan~?”
“Aku
juga setuju!”
Nanjo-san
dan Shinonome-san serentak mengangkat tangan.
Dan perhatian terakhir tertuju
padaku──Saionji Satsuki.
“Ya…
itu benar.”
Sebenarnya,
inilah cara terbaik untuk mengetahui kebenaran. Kami
bisa mengungkapkan secara jelas apa Yuuto-kun adalah orang yang seperti
yang dikatakan Iriya Satoshi. Kami sudah tidak bisa berpegang teguh pada hal lain.
“Halo?
Ada apa, Reine?”
Ketika
Kitagawa-san meneleponnya, Yuuto-kun segera mengangkat telepon.
Dia mengaktifkan speaker agar kami bisa mendengarnya.
“Oi~, ada apa, Reine?”
“Maaf,
Yuuto. Sekarang kami 【Gadis Elok
Empat Arah】
sedang berkumpul bersama.”
“Eh!?
Benarkah!? Apa jangan-jangan kami
mungkin telah mempertimbangkan kembali hal itu?”
“Tidak,
itu masalah yang berbeda.”
“Cih.
Aku juga sibuk, jadi cepat katakan apa yang ingin kamu sampaikan.”
Masalah
yang dimaksud adalah tentang menjadikan kami semua
sebagai teman seksnya. Ketika
aku mengatakan bukan begitu,
Yuuto-kun langsung mendecakkan lidahnya.
──Kami
jatuh cinta pada Yuuto-kun
yang baik hati, ‘kan…?
Hatiku
terasa sakit.
“Baiklah,
kalau begitu, aku akan bertanya satu hal, dan tolong dijawab.”
“Ya,
ya.”
Kemudian,
Kitagawa-san menarik napas dalam-dalam. Dan dengan ekspresi tegas seperti
biasanya, dia mengeluarkan suaranya.
“Hei,
Yuuto… kamu pernah datang ke
rumahku, ‘kan?”
“Tidak
pernah.”
Yuuto-kun
menjawab dengan tegas. Di Buku Harian tertulis bahwa teman sekelas yang mengaku
【Sano
Yuuto】
mengembalikan dompet ibunya yang
hilang. Berkat itulah,
Kitagawa-san sepertinya berhasil terhindar dari
perlakuan kekerasan yang bisa membuatnya mati.
“Ka-Kamu
pernah bertemu ibuku, ‘kan? Ibuku bilang kalau ada teman sekelasku yang
memperkenalkan dirinya sebagai Sano Yuuto!?”
“Aku
tidak pernah melakukan itu…”
“Itu
bohong… kan?”
“Mana
mungkin aku berbohong. Oke, lanjut.”
Wajah
Kitagawa-san seketika memucat, dia
duduk dalam-dalam di kursinya, dan menatap
kosong ke satu titik.
“Ka-Kalau
begitu~, selanjutnya—aku juga punya pertanyaan~.”
“Ah,
Shuna ya, silakan.”
“Kamu
sudah banyak berbisnis dengan perusahaan orang tuaku, ‘kan? Terima kasih ya~”
“Hah?
Apa-apaan itu?”
“Eh?”
“Aku
bahkan tidak tahu perusahaan orang tuamu…”
“Ka-Kamu
pasti
bohong, kan? Ibuku
bilang kamu menulis kwitansi dengan nama [Sano Yuuto]
karena butuh banyak cetakan!”
“Mana
mungkin aku berbohong.
Reine dan kalian lagi aneh banget hari ini.”
“Yang benar
saja~…”
Dengan
kalimat yang tidak bisa diucapkan sampai akhir, Nanjo-san duduk lesu di kursinya.
“Se-Selanjutnya,
aku. Shinonome.”
“Ah,
Shino, ya. Ada
apa?”
“Yuuto-san, apa kamu masih mengingat ketika kamu
mengalahkanku di ujian?”
“Oh,
aku masih mengingatnya. Akhirnya ada pertanyaan yang
kukenal.”
“Syukurlah.”
Shinonome-san
menghela napas lega. Namun, kata-kata berikutnya membuatnya terkejut.
“Oh,
tapi saat itu ada dua lembar jawaban.”
“Eh…?”
“Yahh,
tidak masalah sih.
Aku yakin bisa mendapatkan skor tinggi. Yang hanya mendapatkan nilai setengah itu pasti lelucon seseorang.”
“Be-Begitu
ya… terima kasih…”
Aku bisa
mendengar tawa Yuuto-kun
dengan jelas, tapi kami tidak bisa
tenang.
Ada dua
lembar jawaban yang bertuliskan nama【Sano Yuuto】. Salah satunya hampir
mendapatkan nilai sempurna, sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan setengah, persis seperti yang tertulis di [Buku
Harian].
Kata-kata
Yuuto-kun,
yang menggambarkannya sebagai seorang jenius yang setara dengan Shinonome,
terdengar hampa.
Semua bukti
situasi sudah terkumpul, dan Shinonome-san juga duduk dalam-dalam di sofa,
menutupi wajahnya dengan tangan.
“Jadi,
yang terakhir gilirannya Satsuki. Tolong dibuat singkat saja, ya?”
Giliranku
sudah tiba. Aku merasa takut. Meskipun tiga orang sebelumnya begitu, aku
berharap kalau aku
berbeda. Aku percaya padamu, Yuuto-kun!
“Kamu
pernah datang ke acara tanda tangan
photobook pertamaku, ‘kan?”
“Ah,
iya.”
“Terima
kasih ya? Harganya cukup mahal, ‘kan?”
“Hah?
Apa yang sedang kamu bicarakan?”
“Setiap
orang yang membeli photobook akan mendapatkan
satu kupon. Ehm~, Yuuto-kun, kamu membeli seratus buku
photobook untukku, ‘kan...?”
“Aku
tidak mengerti apa yang kamu bicarakan?
Kenapa aku harus
repot-repot melakukan itu padahal aku bisa bertemu langsung dengan Satsuki? Lagipula, kamu sendiri yang mengirimkan tiketnya
karena kamu ingin
bertemu denganku, kan? Baju renangnya cocok banget.”
“...
Terima kasih.”
“Apa
pertanyaannya sudah selesai? Aku juga sibuk. Jadi, sampai jumpa lagi ya.
Bye-bye.”
Setelah
mengatakan itu, telepon terputus sepihak. Kami tidak mengucapkan sepatah kata
pun, tetapi dalam keheningan, suara pemutusan yang dingin terdengar dari
smartphone.
“Hehehe.”
Seseorang
tertawa.
“Hahaha.”
“Fufufufu.”
“Ahaha...”
Suara tawa
menggema di sekitar meja kami. Lingkaran itu meluas satu per satu.
Satu tawa
memicu tawa lainnya,
menciptakan suasana mencekam
seolah-olah seorang penyihir sedang melakukan ritual.
Keyakinanku terhadap Yuuto-kun──Sano Yuuto── ternyata adalah kebohongan.
Hal-hal yang kuanggap penting runtuh berantakan, dan yang tersisa hanyalah
kehampaan.
“Hehe,
menarik ya. Ke mana
sebenarnya Sano Yuuto yang
kita percayai?”
“Benar
banget~. Dia tidak pernah membantu kita sama sekali, tapi rasanya bodoh sekali kita bisa jatuh
cinta padanya~.”
“Jadi ini
namanya puncak kebodohan. Saking bodohnya aku sampai
tidak bisa berhenti tertawa.”
“Benar sekali! Segala sesuatunya jadi tidak berarti lagi!”
Perasaan
cintaku terhadap Sano Yuuto telah
menghilang.
Tapi apa
sebenarnya yang membuatku jatuh cinta padanya?
Karena
kami teman masa kecil?
Apa aku
jatuh cinta pada pria itu hanya karena alasan itu?
Apa yang membuatku menyukainya?
