The Result when I Time Leaped Chapter 96



Apa Kau Lulus Tes Psikologis? - Bagian 2

Setelah peristiwa itu, Hiiragi-chan menjadi terobsesi dengan tes psikologis. Dia membeli semua buku tes psikologis yang berorientasi pada percintaan, terutama yang berhubungan dengan apa yang benar-benar dirasakan oleh lawan jenis. Seolah-olah dia mencoba untuk memahami pikiranku yang sebenarnya.
“Seiji-kun, kamu berada di padang rumput hijau yang luas, membuat pesawat kertas dengan temanmu.”
“Baik.”
Sana juga suka tes psikologi dan hal-hal yang berbau meramal, jadi ini mungkin insting anak cewek buat menyukainya.
“Ketika diterbangkan, berapa banyak pesawat kertas yang terlihat terbang jauh?”
Nah, jika bersama teman, satu-satunya yang terlintas dalam pikiranku adalah Fujimoto ... Punyaku pasti terbang lebih jauh dari miliknya.
“Satu.”
“Eh!? Satu!?”
Ap-Apa? Apa-apaan dengan reaksinya itu?
“H-heh, begitu ya. Hmmm, jadi cuma satu ya.... Mufufu, oke, oke ♪ ”
Jika ada sesuatu yang membuatku tidak puas mengenai kebiasaan barunya, adalah hal yang barusan tadi. Dia menyeringai, tertawa, dan menikmati semuanya sendirian.
“Apa arti dari jawabanku tadi?”
“Rahasia .”
Kenapa?
“Ummmm, untuk yang selanjutnya ...”
Ditanyakan sepihak oleh Hiiragi-chan, dan hal itu membuatnya bersenang-senang. Jenis tes psikologis ini sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu, dan itu sudah cukup membuatku muak.
Lalu, suatu hari di akhir pekan. Demi membalas dendam, aku membeli buku tes psikologiku sendiri, dan menuju ke apartemen Hiiragi-chan.
“Haruka-san, kau selalu bertanya padaku, tapi kau sendiri tak pernah ditanya. Bukannya itu tidak adil?”
“Itu bukan tidak adil. Seiji-kun sendiri yang menyuruhku untuk melakukan apa yang ingin aku lakukan saat membeli buku itu. ”
“Jadi, sekarang giliranku untuk bertanya.”
“Oh? Pada akhirnya, Seiji-kun juga menyukai ini.”
Aku memang mengakui kalau tes psikologi seperti ini mudah untuk mendapatkan hasil yang baik, tapi aku benar-benar ingin tahu apa yang dipikirkan Hiiragi-chan.
Dia mendekatiku saat aku sedang duduk di sofa, dan tangannya langsung menggandeng tanganku.
“Kalau begitu, mari kita mulai?”
“Ayo.”
Aku membolak-balik halaman. Ah. Yang ini sepertinya menarik ...
Aku membacakan pertanyaan yang kututupi dengan tangan agar Hiiragi-chan tidak bisa melihatnya.
“Pacarmu sedang ada di depanmu. Dan dia cuma memakai pakaian dalam saja. ”
“Fufu Seiji-kun, kamu nanti kena masuk angin, loh?”
“Berhentilah mencemaskanku dalam imajinasimu ... Jadi, apa hal pertama yang kau ingin dia pakai?”
Itu adalah salah satu dari jenis pilihan ganda, jadi ada empat pilihan yang disediakan.
“Mumu ... Seiji-kun ... Tubuhmu bagus sekali ...”
“Tidak ada jenis pengaturan yang seperti itu. Pilih saja berdasarkan perasaanmu. ”
Dengan ini, aku bisa mengetahui —— level S&M-nya! Apakah dia termasuk normal, S, atau M ...? (TN : Wahai kalian para fapper, apa mimin harus menjelaskan apa itu S&M secara detail?)
“Ummm. Celana!”
“Hmmmmm. Haaaaah. Jadi begitu yaaaaaaaaaaaa.”
Jadi, Hiiragi-chan adalah M. Aku agak bisa menerimanya. Terakhir kali, di masa depan, dia menjadi M. Dia tipe yang ingin kau goda ... Hmmm? Aku yang berpikiran begitu, apa itu artinya aku ini S?
“Apa, apa, apa, apa!? Apa yang kamu dapatkan dari itu !? ”
Hiiragi-chan menarik lenganku seperti anak kecil.
“Rahasia~.”
“Eeeeeeh!”
Fufufu. rasanya menyebalkan, bukan? Ini adalah balas dendamku.
Karena aku sudah merasa puas, aku akhirnya mengatakan arti dari jawabannya.
“Ak-Aku seorang Masokis ...?”
“Apa barusan kau memikirkan sesuatu?"
“Daripada mengetahuinya sekarang, hanya itu yang bisa aku pikirkan!”
Seberapa benar ini, tepatnya?
“Seiji-kun, kamu selalu menggodaku, ‘kan? Aku mungkin benar-benar menyukai itu.”
“Jadi kau menyukai hal yang seperti itu!”
“Saat aku berpikir kalau kamu sangat mencintaiku sampai-sampai terus menggodaku, itu membuatnya semakin indah ..."
Pemikiran seorang masokis adalah sesuatu yang tidak bisa kumengerti sama sekali.
“Kadang-kadang, kamu mencubit pipiku, ‘kan? Aku menyukai itu juga ...”
“Ha-haaah ...”
Memang benar aku melakukan itu, tapi dia malah menyukainya?
“Memukulmu mungkin sudah termasuk keterlaluan, ‘kan?”
“Masih aman, kok.”
“Jangkauanmu terlalu luas.”
Apa perasaan keibuan yang datang dari Hiiragi-chan, dikarenakan dia adalah seorang masokis?
“Apa kau menyukai rasa sakit ...?”
Setelah kau menggali sedalam ini, itu mana mungkin, ‘kan?
“…Ya.”
Jangan menjawab sambil tersipu begitu. Aku tak begitu terkejut mengenai dirinya yang menjadi seorang masokis, tetapi menanyakan detailnya masih terasa cukup mengejutkan.
“Ah, tapi jika itu dilakukan oleh orang lain selain Seiji-kun, aku akan membencinya, dan membalasnya sepuluh kali lipat, oke.”
"Kau akan mengizinkannya jika itu dilakukan oleh orang yang kau sukai?"
“Ya.”
Aku mencubit pipi Hiiragi-chan dan menariknya.
"Owwww."
“Ini bagus?”
Begitu aku melepaskan pipinya, dia mengusap pipinya dengan tangan sambil mengangguk malu.
“... Ya. Entah bagaimana rasanya nikmat ..… “
Akhirnya, itu bakal menjadi, "Rasanya enak." Hiiragi-chan akan memasuki dunia yang aneh ... disebabkan karena diriku.
Ayo beralih ke pertanyaan berikutnya. Jika aku terus melanjutkan percakapan ini, kemungkinan besar akan menyebabkan lebih banyak perubahan. Aku membuka halaman secara acak di buku.
“Lalu, untuk pertanyaan selanjutnya. Beri aku tiga tipe yang kau sukai dari lawan jenis.”
“Hmmm? Entah?”
Hiiragi-chan, yang telah memasuki mode manja, merentangkan kakinya dan menggosok bagian dalam milikku. Dia lalu menyandarkan kepalanya di pundakku dan menjadi benar-benar “lengket” padaku.
“Cuma apa yang terlintas dipikiranmu saja, intuisi.”
“Ummm, yang pertama, dari tubuhnya. Tipe macho yang langsing. Selanjutnya ... seseorang yang menyenangkan untuk diajak bicara. Dan untuk bagian terakhir ...”
Setelah berpikir sebentar, dia berbicara dengan nyaring.
“Seiji-kun.”
“Hah? Aku bertanya tentang tipe, oke? Tipe.”
“Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Meski kamu bilang tipe, aku tidak bisa memikirkan banyak hal, jadi hanya itu saja. ”
Nah, dengan begini, ini sepertinya tipe yang dia sukai. Dan, bagian yang penting adalah poin yang ketiga.
…Aku!? Itu bukan masuknya tipe, justru malah orangnya sendiri!?
“E-Eeehhh begitu ya ...”
“Ada apa? Seiji-kun, wajahmu kelihatan merah. Apa yang kamu temukan?”
“Jawabanmu tadi memberiku pemahaman yang lebih baik mengenai tipe orang yang kau sukai ...”
Setelah aku menjelaskannya, Hiiragi-chan melirikku sambil cengar-cengir terus.
“Jadi wajahmu memerah karena itu? Kau pasti sangat senang, ya?”
Sialan ... Aku tidak bisa mengatakan apa-apa!
Lagipula, aku diam-diam melakukannya kemarin, dan pilihan ketigaku adalah Hiiragi-chan sendiri.
“Sepertinya kita berdua sama.”
“Eh? Sama apanya?”
“... Untukku juga, ketika aku melakukannya kemarin, yang ketiga juga kau, Haruka-san.”
Wajah seringai Hiiragi-chan segera menghilang, karena wajahnya langsung meledak merah karena rasa malu yang tak terbendung.
“O-Oh begitu ...”
“Bagaimanapun juga, kita berdua memendam cinta yang penuh gairah untuk satu sama lain. Benar ‘kan, Haruka-san? ”
“Kufuu ... Jangan bilang itu lagi ... Aku nanti akan meleleh ...”
Sedikit melonggarkan lengannya yang terjerat, Hiiragi-chan lalu meraih tanganku dalam genggaman ala kekasih.
“Lagipula itulah yang kupikirkan, Haruka-ojousama ... sangat memalukan.”
“Tolong hentikan. Jangan katakan lagi! ”
Dia mulai memukulku.
Ya, Hiiragi-chan gampang sekali buat digoda.
“Jika kamu tidak menutup mulut jail ini ...”
Sementara malu, dia menutup matanya dan menjulurkan bibirnya. Aku dengan gesit mengelaknya. Hiiragi-chan terus menyosor bagian belakang sofa.
“Ke-Kenapa kamu malah menghindarinya sih !? Perasaanku ingin mencium sudah maksimal! ”
Di-Dia, sangat kocak ...
“Kamu tidak bisa melarikan diri.”
Dengan sigap menggunakan kedua tangannya untuk memegangi wajahku, bibir kami pun saling bercumbu.
Aku sudah mencoba banyak hal lain, tetapi tidak ada hasil tak terduga yang keluar darinya. Itu hanya konfirmasi ulang bahwa Hiiragi-chan sangat mencintaiku. Aku takut dengan level penguntitnya, jadi aku tidak mengujinya.


close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama