The Result when I Time Leaped Chapter 125

Penyihir

 

“Itulah yang terjadi kemarin.”

“Hmm, begitu ya?”

Hari Minggu sore. Hiiragi-chan tampak cukup tertarik setelah aku memberitahunya tentang barang-barang Halloween yang kutemukan di kamar Sana.

“Tetap saja, itu bagus untuk Sana-chan. Tampaknya dia bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Ini mungkin juga karena kakaknya. ”

Hiiragi-chan memberitahuku sambil tersenyum. Apakah begitu? Memang benar bahwa dalam ingatanku yang asli, Sana selalu sendirian, dan tidak pernah diundang ke acara Halloween. Namun, aku pikir Kanata punya efek lebih ketimbang diriku.

Akan lebih baik jika hubungan persahabatannya terus meningkat seperti ini. Tapi, dengan kepribadiannya yang seperti itu membuatnya agak sulit.

“Pelayan bertelinga kucing, Sana-chan. Itu mungkin sangat lucu. Aku juga ingin melihatnya.”

“Apa kau akan merayakan Halloween juga, Sensei?”

“Iya. Memang.”

Hiiragi-chan menatapku dengan ekspresi serius setelah menjawab itu. Itu tidak kusangka. Aku pikir dia tidak menyukai acara yang semarak begitu.

“Apa yang kau rencanakan untuk itu?”

Ketika aku bertanya, dia membuat ekspresi bangga.

“Eh? Kamu tidak tahu, Seiji-kun? Kamu mengukir beberapa labu dan menghias jack-o-lantern. ”

“Itu sih Halloween dulu! Yang asli!”

“Hah? Bukan yang itu?”

Dia tidak salah sih. Malah sebaliknya, dia benar. Namun, bukan itu yang aku pikirkan.

“Sensei, acara Halloween yang dilakukan jaman modern begini, tahu ...”

Aku menjelaskan kepada Hiiragi-chan salah satu contoh perayaan yang terjadi selama Halloween.

“Ah, begitukah? It-Itu sebabnya, Natsumi menyuruhku untuk tidak melakukannya. ”

“Hmm? Apa Natsumi-chan mengatakan sesuatu? ”

“Umm, dia bilang…..”

Hiiragi-chan kemudian berbicara tentang percakapannya saat itu. Dari apa yang dia katakan, sepertinya seperti ini :

“Halloween lumayan populer akhir-akhir ini, ya?”

“Haru-chan, apa kamu ingin melakukannya? Aku pikir kamu harus berhenti. Itu festival buat kalangan muda.”

“Ka-Kalangan muda?"

“Betul. Jika orang seusiamu melakukannya, rasanya sedikit menyakitkan ...” (Pendapat pribadi)

“Ak-Aku masih dianggap kalangan muda! Aku bisa melakukan itu! Ini cuma Halloween! ”

Jadi, meski tidak mengetahui situasi yang sebenarnya, dia memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya.

“Jadi, aku membuat ini pada saat itu.”

Dengan susah payah, Hiiragi-chan membawa labu yang sangat besar.

“Uwah ... Itu benar-benar mengeluarkan kesan Halloween.”

Tentu saja, Hiiragi-chan sangat gembira setelah berpikir kalau aku memujinya.

Kualitasnya pasti pada tingkat yang terpuji, jadi aku pikir itu dibuat dengan baik.

“Jika aku ditanya, trick or treat, aku akan memberi mereka beberapa hadiah, tahu?”

Tentu saja aku tahu itu!

“Apa kau menghiasnya?”

“Ya! Dan kemudian, aku membuat banyak kue dan menunggu!”

Aku bisa membayangkan Hiiragi-chan, bersemangat menunggu anak-anak berpakaian sebagai penyihir kecil dan zombie.

“Namun, aku menunggu dan terus menunggu, tapi tidak ada yang datang ...”

Tentu saja! Aku bisa membayangkan dia dengan sedih memakan semua kue yang dia buat. Mana mungkin anak TK atau SD datang ke apartemen mewah sini.

“Apa yang Natsumi-chan bicarakan, mungkin adalah dimana kau bercosplay dan berjalan di sekitar kota, Sensei.”

“Bukan Sensei, tapi Haruka-san! Tapi tetap saja, memangnya kamu bisa menyambut roh dan hantu orang mati seperti itu? ”

“Seharusnya memang itu tujuan aslinya! Sebenarnya, ini cuma pesta cosplay, dan tidak ada artinya sama sekali. ”

“Begitu rupanya.”

Hmmm, Hiiragi-chan mulai memikirkan sesuatu. Namun, aku punya sedikit gagasan tentang apa yang dia pikirkan.

 

Lalu setelah sekitar seminggu kemudian. Aku disuruh mampir di sore hari, jadi aku melakukan apa yang diperintahkan dan pergi ke apartemen Hiiragi-chan. Ketika aku menekan bel pintu, aku diberitahu untuk masuk. Biasanya dia akan keluar untuk menyambutku, tetapi karena seperti ini hari ini, pasti ada sesuatu yang terjadi. Begitu aku membuka pintu, aku menemukan seorang penyihir di sisi lain pintu.

“Jadi? Apa itu terlihat bagus untukku?”

Hiiragi-chan membungkuk sambil menyebarkan rok pendeknya dengan kedua tangannya. Salam itu lebih seperti seorang wanita bangsawan dan bukan penyihir, tapi kurasa aku tidak perlu memberitahunya.

“Sangat socok untukmu. Kau terlihat sangat lucu, Sensei. ”

“Tehehe. Yay

Topi bertepi lebar hitam, dengan one piece hitam dan rok mini. Ada renda di beberapa tempat, memungkinkan sedikit terbuka. Itu sedikit seksi. Payudaranya memantul seperti biasa. Dia mengenakan celana ketat yang pada dasarnya transparan ... Ah, apa itu yang dia beli waktu itu !? Cabul! Bahkan kakinya terlihat cabul!

“Ah. Aku lupa mengatakannya. Trick or treat! ”

“Aku tidak punya hadiah.”

“Kalau begitu, aku akan menjahilimu

Hiiragi-chan melompat dan memelukku sambil memberiku ciuman. Payudaranya ditekan ke arahku.

“Seiji-kun juga, apa kamu tidak mau memelukku?”

Dia berbisik ke telingaku dengan suara lembut dan manis. Ketika aku mendengarkan permintaannya dan memeluknya, tubuhnya terasa lembut dan empuk seperti biasa.

“Hari ini, Seiji-kun adalah familiarku. Kamu akan melakukan apapun yang aku minta.”

“Oke, Master.”

Aku diseret ke kamar penyihir dan diberi pangkuan bantal sementara telingaku dibersihkan. Ketika aku mengelus-ngelus pahanya dalam bentuk permainan pelecehan seksual,

“Hyaan. Jangan ih. Astaga

Dia marah padaku.

Jika begini, aku ingin dia lebih banyak memarahiku ...!

Kali ini, aku meremas lengan atasnya.

“Ngga boleh ~!”

Sama seperti ini, karena kedua tanganku bebas, aku terus melecehkan Hiiragi-chan secara seksual saat telingaku dibersihkan.

“Pada akhirnya malah Seiji-kun yang jahil.”

“Ah maaf. Apa kau tidak menyukainya?”

“... Aku tidak bilang begitu, kok ...?”

Ucap si Penyihir dengan wajah memerah, tampaknya dia tidak membencinya sama sekali.





close

1 Komentar

Budayakan berkomentar supaya yang ngerjain project-nya tambah semangat

Lebih baru Lebih lama